KONTEKS.CO.ID – Beredar bocoran nama-nama Pengurus PBSI 2024-2028. Nama-nama ini akan Ketua Umum terpilih, Muhammad Fadil Imran, umumkan besok, Sabtu 30 November 2024.
Muhammad Fadil Imran ingin kembali melambungkan prestasi para pebulu tangkis Indonesia. Untuk itu, dalam memilih jajaran kabinetnya, penjabat Kapolda Metro Jaya itu melibatkan Dayalima Grup.
Mereka adalah firma konsultan manajemen SDM dan rekrutmen. Pelibatannya tersebut dengan harapan Pengurus PBSI 2024-2028 akan memiliki kualitas terbaik sesuai pada bidangnya.
Untuk kepengurusan empat tahun ke depan, Imran mempercayakan banyak para pebulu tangkis legendaris nasional. Christian Hadinata, Mulyo Handoyo, Ricky Ahmad Soebagdja, dan Taufik Hidayat.
Nama yang tersebut pertama adalah legenda hidup bulu tangkis Indonesia. Ia pernah menyabet gelar juara All England ganda putra di 1972 dan 1973. Lalu juara All England ganda campuran di tahun 1979, juara Asian Games ganda campuran 1974 dan ganda putra pada 1978.
Christian Hadinata juga memboyong gelar juara Piala Dunia ganda campuran di 1985. Juga mengharumkan nama Indonesia dengan membawa pulang Piala Thomas sebanyak empat kali dan tiga kali juara dunia.
Prestasi Legenda Bulu Tangkis Indonesia di Pengurus PBSI 2024-2028
Sementara Mulyo Handoyo yang duduk di kursi Tim Pelatih merupakan pelatih bulu tangkis sukses. Khususnya di tunggal putra.
Ia pernah membawa Taufik Hidayat menjadi juara Olimpiade Athena 2004, juara dunia 2005, dan meraih dua medali emas Asian Games.
Bahkan Mulyo Handoyo mendapat kepercayaan dari negara lain untuk melatih para atlet bulu tangkisnya. Ia pernah meracik Lakshya Sen, HS Prannoy, dan K Srikanth di India pada 2017.
Lalu menggembleng Loh Kean Yew di Singapura. Hasilnya, sang atlet menjadi juara dunia BWF World Championship 2021.
Nama Ricky Ahmad Soebagdja juga tak bisa dianggap sebelah mata. Ia adalah salah satu legenda ganda putra Indonesia, bahkan dunia.
Ia ikut berkontribusi membawa pulang Piala Thomas 1994, 1996, 1998, 2000 ke Indonesia. Untuk Asian Games, membantu tim menggondol medali emas edisi 1994 dan 1998 untuk beregu putra.
Berpasangan dengan Rexy Mainaky, ia melanjutkan tradisi medali emas bulu tangkis pada Olimpiade Atlanta 1996.
Di Asian Games, masih bersama Rexy Mainaky, ia merebut medali emas pada gelaran 1994 dan 1998. Mereka juga juara pada Badminton World Cup 1993, 1995, dan 1997. Pun Final World Badminton Grand Prix 1992, 1994, dan 1996.
Bersama pasangan yang berbeda, yakni Gunawan (1993) dan Rexy Mainaky, Ricky menjadi jawara Kejuaraan Dunia 1993 dan 1995.
Untuk All England Open, ia sukses mengoleksi gelar dua tahun berturut-turut yakni 1995 dan 1996. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"