KONTEKS.CO.ID – Hitung-hitungan Napoli rayakan Scudetto pekan ini usai pecundangi Juve. Simak ulasannya berikut klasemen Liga Italia terbaru.
Hitung-hitungan Napoli rayakan Scudetto pekan ini usai pecundangi Juve ada di dalam artikel berikut ini. Bagaimana ceritanya Napoli bisa sampai di sana?
Pada Senin, 24 April 2023 jelang pagi WIB, pemuncak klasemen Serie A Napoli melanjutkan pengejaran gelar mereka di Stadion Allianz, Turin, melawan tuan rumah Juventus, yang naik ke urutan ketiga usai pengurangan 15 poin mereka dikembalikan seturut pembatalan hukuman skandal Plusvalenza.
I Partenopei – julukan Napoli – tampil dengan mental baja dan mempermalukan Juve 1-0 via gol Giacomo Raspadori di menit 90+3 (asis Eljif Elmas).
Ikut dibantu oleh kekalahan Lazio dari Torino pada bentrok Minggu, 23 April 2023 dini hari WIB, Napoli kini mengumpulkan 78 poin dari 31 kali bertanding, unggul 17 poin atas Lazio di urutan kedua.
Artinya, pada laga akhir pekan ini yang merupakan pertandingan ke-32 (dari total 38), Napoli bisa merayakan gelar Scudetto.
Dalam jadwal Liga Italia 28 April – 1 Mei 2023, Napoli akan menjamu Salernitana (peringkat 14) pada Sabtu, 29 April 2023 malam WIB.
Bila memenangkan laga ini, Napoli arahan Luciano Spalletti akan mengoleksi 81 poin dari 32 laga.
Mereka akan memastikan gelar Scudetto pertama setelah era Maradona jika Lazio gagal meraih kemenangan kala tandang ke markas Inter Milan pada Minggu, 30 April 2023 petang WIB.
Karena jika skenario itu nyata, Lazio setidaknya memperoleh 62 poin atau minus 19 poin dari Napoli yang tak bisa dikejar lagi di sisa 6 laga terakhir musim ini.
“Ketika Anda memenangkan pertandingan penting seperti ini (Vs Juve) melawan lawan di level ini dan berada di sana sedekat ini dengan akhir musim, itu adalah batu bata di dinding kemenangan terakhir. Jadi wajar saja para pemain merayakannya, terutama saat kami mencetak gol di menit-menit akhir, yang membuatnya semakin menggembirakan,” kata Spalletti kepada DAZN.
“Namun, mari kita tunggu sebelum membuka tutup gabus sampanye, karena ini belum selesai. Saya mengucapkan selamat kepada tim, karena mereka bermain bagus dan itu tidak mudah hanya beberapa hari setelah penyesalan tersingkir dari Liga Champions. Saya tidak berpikir kami bisa melakukannya lagi hari ini,” imbuhnya.
“Jika kami semua bekerja sama, kegembiraan terasa berlipat ganda, sama seperti kami semua bersama-sama dan penderitaan berkurang setengahnya tempo hari di Liga Champions,” kata Spalletti lagi.
VAR terbukti menentukan dalam pertandingan kali ini, karena Juve memiliki dua gol yang dianulir – karena pelanggaran Arkadiusz Milik terhadap Stanislav Lobotka dan Federico Chiesa menarik bola keluar dari permainan – sebelum Giacomo Raspadori menyambut umpan silang Eljif Elmas di tiang jauh untuk melakukan tendangan voli yang sempurna.
Dapat dikatakan bahwa Napoli juga memiliki keluhan tentang wasit di babak pertama, karena Federico Gatti merasa pantas mendapat kartu merah karena menyerang Kvicha Kvaratskhelia di sisi kepala.
“Kami memainkan permainan yang ingin kami mainkan, tetapi terkadang insiden dan momen dapat mengubah jalannya pertandingan. Saya pikir pada akhirnya Anda akan dihargai jika Anda tetap mengandalkan gaya permainan Anda sendiri dan tim sepenuhnya layak berada di posisi ini,” tutur Spalletti.
Adapun Spalletti belum pernah memenangkan gelar Serie A, jadi menemukan dirinya di ambang pencapaian itu bersama tim Napoli yang belum pernah merayakannya sejak zaman Diego Armando Maradona, itu adalah momen yang mengubah hidup.
“Sesekali Anda melihat ke belakang. Saya belum berkeliling di kelas satu dan melihat keluar jendela! Jadi ketika Anda menemukan diri Anda dalam posisi untuk memenangkan Scudetto ini, akan terbayar untuk semua pengorbanan yang Anda lakukan selama bertahun-tahun,” urai pelatih 64 tahun tersebut.
“Tentu saja, senang berada di sini. Saya sering diejek karena memakai sepatu bola di pinggir lapangan. Tetapi saya ingat ketika saya sangat menginginkan sepatu itu dan tidak mampu membelinya,” tambahnya.
“Ini mungkin jalan yang lebih sulit daripada yang lain yang memulai dari level yang berbeda. Mereka mendapatkan rasa hormat dan kekaguman atas karier bermain mereka, agar pantas mendapatkan kesempatan untuk memimpin tim top sejak awal,” kritik Spalletti.***
Klasemen Liga Italia terbaru hingga Senin, 24 April 2023 pagi WIB
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"