KONTEKS.CO.ID – Hooligans, istilah yang telah lama melekat dalam dunia sepak bola, terutama di Inggris. Menurut Oxford Dictionary, hooligans merujuk pada anak muda yang memiliki perilaku kasar dan sering terlibat dalam kegiatan merusak di tempat umum, biasanya dalam bentuk kelompok.
Sejarah asal usul hooligans dapat kita telusuri hingga ke cikal bakal sepak bola di Inggris pada abad ke-13. Pada masa itu, mereka memainkan sepakbola di desa-desa sebagai bentuk perayaan keagamaan.
Namun, permainan sepak bola pada masa itu sangat berbeda dengan yang kita kenal sekarang. Mereka menggunakan bola dari ginjal babi dan permainan ini sering kali berlangsung brutal dan tidak etis. Hal itu bisa kita lihat dari sasaran tendangan bola pemain yang mana itu adalah gereja di desa seberang.
Salah satu insiden paling terkenal yang melibatkan hooligan terjadi pada tahun 1909, ketika penyelenggara pertandingan menolak untuk memperpanjang waktu pertandingan.
Lebih dari 6.000 pendukung terlibat dalam kerusuhan tersebut, dan akibatnya banyak fasilitas umum, termasuk lebih dari 50 lampu jalan di Hampden, Glasgow, Skotlandia, yang rusak parah. Petugas polisi juga mengalami luka serius akibat insiden tersebut.
Meskipun ada pandangan bahwa budaya hooliganisme muncul di negara lain pada tahun 1970-an, banyak sosiolog Italia yang percaya bahwa budaya tersebut berasal dari Inggris dan kemudian menyebar ke berbagai negara.
Seiring dengan perkembangan sepak bola di luar Inggris ada beberapa pertandingan di negara-negara lain yang cenderung menjadi ajang bagi hooligan.
Tidak hanya terjadi di Inggris dan negara-negara lain di Eropa, budaya hooliganisme juga ada di Indonesia. Kekerasan antara pendukung klub sepak bola juga terjadi di Tanah Air.
Rivalitas antara suporter klub, seperti Persija Jakarta dan Persib Bandung, PSS Sleman dan PSIM Yogyakarta, atau Arema dan Persebaya Surabaya, sering kali memicu kerusuhan.
Beberapa suporter klub sepak bola di Indonesia juga mengikuti budaya hooligans yang telah menyebar di luar negeri.
Budaya hooliganisme dalam sepak bola merupakan fenomena yang kontroversial dan merugikan bagi dunia sepak bola secara keseluruhan.
Berbagai pihak terus mengupayakan untuk mengatasi masalah ini guna menciptakan lingkungan yang aman dan harmonis dalam menikmati olahraga.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"