KONTEKS.CO.ID – Kerusuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang usai pertandingan antara Arema FC kontra Persebaya Surabaya, Sabtu, 1 Oktober 2022.
Kerusuhan itu kemudian berubah kepanikan setelah pihak keamanan melepaskan gas air mata. Akibatnya, 129 orang meninggal dunia.
Para korban dilaporkan meninggal akibat kehabisan oksigen dan mengalami luka akibat terinjak-injak saat berdesakan untuk keluar dari stadion.
Manajemen Arema FC menyampaikan duka cita mendalam atas jatuhnya korban dalam musibah kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.
“Arema FC menyampaikan duka mendalam atas musibah di Kanjuruhan,” kata pihak penyelenggara Arema FC, Abdul Haris.
“Manajemen Arema FC turut bertanggung jawab untuk penanganan korban baik yang telah meninggal dunia dan yang luka-luka,” lanjutnya.
Selain itu, manajemen Arema FC juga membentuk posko informasi atau crisis center.
Nantinya, posko ini akan menerima laporan dan penanganan korban yang dirawat di rumah sakit.
“Kepada keluarga korban manajemen Arema FC memohon maaf sebesar besarnya serta siap memberikan santunan. Manajemen siap menerima saran masukan dalam penanganan pasca musibah agar banyak yang diselamatkan,” ujar Abdul Haris.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"