KONTEKS.CO.ID – PSSI abai soal larangan suporter tim tandang Liga 1 dan penjualan tiket FIFA matchday Indonesia Vs Argentina? Benarkah begitu?
PSSI abai soal larangan suporter tim tandang Liga 1 dan penjualan tiket FIFA matchday Indonesia Vs Argentina 19 Juni 2023? Kata siapa?
PSSI abai peran suporter
Kebijakan PSSI yang melarang suporter tim tandang untuk datang di pertandingan Liga 1 dan penjualan tiket Indonesia Vs Argentina menunjukan PSSI mengabaikan peran suporter.
Hal ini diungkapkan dalam konferensi pers yang dilakukan Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) di Kampus UTA’45 Jakarta, pada Jumat, 9 Juni 2023.
Ketua umum PSTI Ignatius Indro menyatakan PSSI telah melakukan keputusan yang mengarahkan kesalahan kepada suporter untuk menutup kesalahan yang dilakukan oleh PSSI sendiri.
“PSSI lempar tanggung jawab dan menyerahkan kesalahan kepada suporter dan menganggap suporter sebagai biang kerusuhan. Padahal sampai saat ini tidak ada hal yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas suporter,” beber Ignatius Indro kepada wartawan.
Suporter bukan bagian sepak bola Indonesia
Sementara Bendahara umum PSTI, Brian Matthew menyatakan tindakan tersebut menunjukan PSSI hanya menjadikan suporter sebagai komoditas bisnis.
“Saya melihat keputusan yang dilakukan PSSI hanya menjadikan suporter menjadi obyek yang dipakai sebagai komoditas bisnis bukan menjadi bagian dari stake holder sepak bola Indonesia,” kata Brian yang juga menjabat Warek II UTA’45 Jakarta.
PSSI tak mampu kelola sepak bola
Adapun Dewan Pembina PSTI, Parto Bangun menilai pelarangan suporter tim tandang di Liga 1 adalah bukti ketidak mampuan PSSI mengelola kompetisi dan industri sepak bola.
“Pelarangan itu jelas menunjukan ketidak mampuan PSSI mengelola kompetisi dan industri sepakbola. Sementara pertandingan melawan Argentina murni untuk bisnis dan pencitraan ketua umumnya Erick Thohir, karena pertandingan ini tidak melibatkan suporter sebagai pemain ke-12,” ujar Parto.
Ditambahkan oleh Sekjen PSTI Abe Tanditasik yang menilai bahwa PSSI memang tidak tahu dan tidak mau tahu keberadaan suporter.
“Padahal suporter itu adalah pemain ke-12 bagi timnya. Dipikirnya tribun itu cuma sekedar penonton. Ini olahraga, bukan sekedar hiburan! Tapi saya ga heran ya, wong hari ini makhluk pandir, ga tahu apa-apa soal sepak bola saja bisa jadi exco!,” kata Abe menegaskan.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"