KONTEKS.CO.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, tata kelola sepak bola Indonesia perlu perbaikan secara menyeluruh.
Hal ini imbas dari tragedi maut yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabut, 1 Oktober 2022.
Akibat insiden memilukan itu, ratusan orang jadi korban. Tercatat, lebih dari 100 orang meninggal dunia.
Presiden Jokowi menegaskan, perbaikan yang harus berjalan meliputi tata kelola pertandingan, stadion, penonton, hingga pengamanan.
Bahkan, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan, Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) menyatakan kesiapannya untuk membantu memperbaiki tata kelola tersebut.
“Saya kira kita memang perlu evaluasi total semuanya, baik manajemen pertandingan, manajemen stadion, manajemen penonton, manajemen waktu, manajemen pengamanan. Semuanya harus dievaluasi total agar peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan ini tidak terjadi lagi, jelas semuanya,” kata Jokowi dalam laman resmi Presiden.
Orang nomor satu di Indonesia itu sudah meninjau langsung Stadion Kanjuruhan, tempat terjadinya tragedi usai laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya.
Dia melihat bahwa problemnya ada di pintu yang terkunci dan juga tangga yang terlalu tajam, belum lagi kepanikan yang ada.
“Tapi itu saya hanya melihat lapangannya,” tutur Jokowi.
Sebelumnya, Presiden Jokowi telah memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono untuk melakukan audit stadion sepak bola yang jadi venue kompetisi liga di Indonesia.
Hal ini agar kejadian di Kanjuruhan Malang tak terulang lagi di Indonesia.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"