KONTEKS.CO.ID – Jadwal Liga 1 2023/2024 telah diketahui untuk awal, akhir dan formatnya. Ketua Umum PSSI Erick Thohir ikut angkat bicara.
Jadwal Liga 1 2023/2024 dimulai pada 1 Juli 2023 dengan menggunakan format regular series dan berlanjut ke Championship Series.
Bisa ditonton di SCTV dan vidio.com
PT Elang Mahkota Teknologi (Emtek Group) kembali menjadi pemegang hak siar Liga 1. Nantinya, siaran langsung Liga 1 akan disiarkan oleh Indosiar dan Vidio.com.
Terpilihnya Emtek Group sebagai pemegang hak siar Liga 1 2023/2024 membuat Direktur Pemrogaman Surya Citra Media (SCM) Harsiwi Achmad senang.
“Tadi apa yang disampaikan pak Erick dan pak Ferry (Ferry Paulus, Dirut LIB) jujur itu membuat kami sangat bangga. Pertama, karena Liga 1 kembali di-launching kembali hari ini dan ini menjadi kami yang berkomitmen sepak bola Indonesia terjawab karena kami sudah menayangkan Liga 1 sejak tahun 2018,” beber Harsiwi di Jakarta, pada Kamis, 15 Juni 2023.
Pada pelaksanaannya, Emtek Group akan menayangkan 213 pertandingan yang ditayangkan oleh Indosiar. Sedangkan Vidio.com akan menayangkan 101 siaran ekslusif.
“Kalo dari jadwal yang dikirimkan LIB, nanti akan ada 213 pertandingan yang akan live di Indosiar dan akan ada 101 yang eksklusif di Vidio, sehingga nanti bisa me-reach seluruh masyarakat Indonesia,” jelas Harsiwi.
Format berubah
Adapun Liga 1 2023/2024 akan dimulai pada 1 Juli 2023 sampai 28 April 2024 dengan dua format yaitu reguler series dan championship series.
Sebanyak 18 klub pertama kali akan melakoni babak reguler series akan berlangsung mulai 1 Juli 2023 sampai 28 April 2024 dengan sistem home and away atau kompetisi penuh.
Setelah itu, empat tim teratas akan melaju ke babak championship series dan akan menggunakan sistem knock-out home and away yang akan dimainkan 4-26 Mei 2024.
Nantinya, tiga tim teratas di babak championship series akan mendapatkan tiket berlaga di kompetisi antarklub Asia musim depan.
PSSI bikin terobosan
PSSI bertekad untuk menjadikan Liga 1 sebagai liga nomor 1 di Asia Tenggara. Oleh karena itu, banyak terobosan yang dilakukan oleh PSSI agar hal tersebut bisa terwujud.
PSSI juga meminta kepada semua klub peserta untuk benar-benar memanfaatkan berbagai dukungan dari pemerintah, PSSI, sponsor, dan pihak broadcast.
“Terobosan paling utama menyangkut komersialisasi dengan kehadiran sponsor, broadcast, dan sebagainya. Namun jangan dinilai PSSI hanya memikirkan bisnis,” papar Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
“Usaha komersialisasi didasari atas keinginan PSSI meningkatkan kualitas program, terutama program kompetisi liga. Jika dari aspek komersialisasi, liga punya pendanaan yang kuat, pasti kualitasnya naik dan itu akan berpengaruh pada klub dan akhirnya timnas,” tambahnya.
Erick menambahkan terobosan yang dilakukan di musim kompetisi Liga 1 ini dilakukan setelah PSSI melakukan studi banding dengan Jepang dan Jerman yang memperlihatkan kualitas sepak bola di suatu negara akan maju jika aspek komersialisasi tinggi.
“Lihat Jepang yang organisasi sepakbolanya punya pendapatan USD200 juta dan punya fasilitas bagus, program bagus, serta timnas yang langganan ikut Piala Dunia. Lalu Jerman dengan pendapatan liga mencapai lebih dari USD4,2 miliar, terbesar kedua setelah Inggris. Artinya jika organisasi punya pendanaan yang kuat, maka kualitas liga akan naik. Itu fakta,” ungkap Erick Thohir.
Oleh karena itu, demi mendukung aspek bisnis di liga musim mendatang, Erick Thohir menerapkan beberapa terobosan.
Dimulai dari setiap stadion dan klub memiliki LED demi menaikkan rating dan visual di lapangan sehingga lebih bagus, menggelar pelatihan bagi wasit agar integritas wasit Indonesia membaik dan pertandingan berjalan bersih, penerapan VAR, dan perbaikan stadion-stadion demi mendukung pertandingan, siaran televisi, kenyamanan, dan keamanan bagi penonton.
Pemerintah, sesuai arahan Presiden Jokowi juga sudah berkomitmen mengeluarkan Rp1,9 triliun untuk merenovasi 22 stadion, sesuai blue print PSSI yang sudah disampaikan ke FIFA.
Ini bukti keseriusan pemerintah, PSSI, broadcast, dan sponsor yang bersatu untuk mengembangkan sepak bola Indonesia agar Liga 1 menjadi nomor satu di Asia Tenggara dengan rating TV naik dan kualitas permainan juga meningkat.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"