KONTEKS.CO.ID – Cerita pilu datang dari keluarga korban tragedi Kanjuruhan Malang asal Jember, Faiqotul Hikmah. Tak hanya kehilangan keluarga tercinta, pihak keluarga juga harus keluar uang yang tak sedikit untuk memulangkan jenazah ke rumah duka.
Pihak keluarga harus membayar Rp2,5 juta untuk biaya transportasi atau penggunaan ambulans.
Kerabat korban mengatakan, menerima kabar duka ini dari teman Faiqotul. Lalu mereka juga mendapatkan informasi saat itu tak ada mobil ambulans yang tersedia untuk membawa jenazah korban pulang ke Jember.
Mereka pun kesulitan mendapatkan ambulans di Jember,
Sekitar pukul 03.00, pihak keluarga kemudian mendapat telepon lagi dari teman korban tragedi Kanjuruhan Malang.
“Kemudian disampaikan, harus bayar. Saya jawab tidak apa-apa. Walaupun keluar biaya, jenazah adik saya bisa pulang,” kata Nurlela kepada wartawan, seperti dilansir dari beberapa sumber.
Saat itu, disampaikan biaya yang harus pihak keluarga bayarkan senilai Rp 2,5 juta. Uang tersebut itu mereka dapatkan dengan cara meminjam.
Kerabat keluarga korban Faiqotul lainnya, Effendi mengaku, menyayangkan kondisi ini. Dia dan keluarga korban merasa bingung kenapa harus membayar uang yang tak sedikit di tengah musibah yang menimpa mereka.
“Kami tentu bingung, kena musibah malah dimintai uang. Kami kena musibah. Juga bingung mau cari pinjaman kemana,” tutur Effendi.
“Namanya seorang ibu, saat keadaan berduka, ingin jenazah anaknya segera sampai di rumah. Akhirnya memang dapat ada pinjaman,” lanjutnya.
Mendiang Faiqotul menyambangi Kanjuruhan Malang untuk menyaksikan laga Arema FC bersama rekannya, Abdul Muqit. Dia menjelaskan, berangkat menuju malang dengan berboncengan motor.
Menurutnya, saat itu korban bisa masuk bersama suporter Arema lainnya asal Jember karena sudah mendapatkan tiket.
“Ketika terjadi kerusuhan di stadion, akhirnya saya berusaha mencari Faiq di dalam stadion dan mendapat informasi bahwa Faiq ditutupi kain putih di sebuah ruangan di dalam stadion,” ujarnya, kepada Antaranews.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"