KONTEKS.CO.ID – PSSI akhirnya membentuk Satgas Anti Mafia Bola. Sebuah janji lainnya yang ditepati oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan perhatian penuh Presiden Joko Widodo akan pemberantasan praktik mafia sepak bola membuat PSSI mengambil langkah cepat.
Pembentukan Satgas Anti Mafia Bola yang merupakan kolaborasi antara individu-individu independen dan PSSI ini untuk mendorong pembenahan sepak bola Indonesia bersih secara menyeluruh, terutama yang menyangkut praktik pengaturan skor dan pertandingan.
“Tadi saya dipanggil Pak Presiden, selain melaporkan kesiapan Piala Dunia U-17 2023 dan rencana peletakan batu pertama pusat latihan nasional PSSI di IKN, secara khusus saya diperintahkan untuk memberi perhatian serius soal praktik pengaturan pertandingan dan mafia sepak bola. Bahkan, meminta keterlibatan tokoh-tokoh independen agar jelas transparansinya,” beber Erick Thohir.
Erick Thohir melanjutkan atas arahan Presiden dan juga didorong melakukan intropeksi secara internal, keterlibatan beberapa tokoh independen dalam satgas diyakini akan memberikan dampak nyata dalam mewujudkan PSSI sebagai organisasi yang gamblang, bersih, dan terbuka atas berbagai input serta temuan segala praktik kecurangan.
Satgas Anti Mafia Bola, beranggotakan mantan Ketua Steering Committee Piala Presiden 2015-2019, Maruarar Sirait, jurnalis Najwa Shihab, mantan Ketua BPKP, Ardan Adiperdana, dan koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali.
“Jika melihat individu-individu dalam tim ini, saya jamin satgas bisa bekerja maksimal. Mereka bisa langsung laporkan temuan ke Presiden karena tujuannya untuk percepatan dalam membersihkan sepak bola. Satgas ini juga akan berkolaborasi dengan FIFA sebagai bagian transparansi,” kata Erick Thohir menjelaskan.
Menurut Maruarar Sirait yang didapuk menjadi Ketua Satgas Anti Mafia Bola, satgas yang mendapat dukungan dari PSSI, pemerintah, dan FIFA ini berkomitmen untuk menjadi bagian penting transparansi dan transformasi sepak bola Indonesia.
“Saya apresiasi karena bersama-sama orang hebat di satgas ini. Kami berkomitmen agar tim ini tidak boleh masuk angin, tidak boleh gentar, dan tidak boleh takut, serta tidak boleh pilih kasih,” kata Maruarar sesumbar.
“Akan ada auditor tepercaya serta komunikasi yang baik dengan pihak Polri dan kejaksaan jika kami ingin mengungkap kasus yang terkait aturan hukum,” kata Maruarar lagi.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"