KONTEKS.CO.ID – Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) berduka atas meninggalnya Franz Beckenbauer. Kapten kehormatan Timnas Jerman tersebut meninggal pada Minggu 7 Januari 2024 dalam usia 78 tahun.
Franz Beckenbauer salah seorang sosok yang memengaruhi sepak bola di Jerman dan dunia. Bersama Mario Zagallo dari Brasil dan Didier Deschamps dari Prancis, Beckenbauer merupakan satu dari tiga orang yang menjadi juara dunia sebagai pemain (1974) dan pelatih (1990).
Di Piala Dunia 2006, ia juga mencapai prestasi dobel. Sebab, saat itu Beckenbauer adalah kepala panitia penyelenggara, sehingga memiliki tanggung jawab atas suksesnya Piala Dunia 2006 Jerman.
Sebagai pemain, Beckenbauer memenangkan segalanya. Bersama tim nasional, dia tidak hanya menjadi juara dunia, tetapi juga memenangkan Piala Eropa pada 1972.
Ia memimpin Timnas Jerman dalam dua turnamen ini dengan total 50 kali pertandingan. Beckenbauer pun menjadi pemain sepak bola Jerman pertama yang mencapai lebih dari 100 penampilan internasional, totalnya 103 pertandingan.
Selain kesuksesannya dengan tim nasional, ia juga meraih posisi runner-up di Piala Dunia 1966 dan Piala Eropa 1976.
Empat Kali Juara Bundesliga dan Piala DFB
Beckenbauer menghabiskan sebagian besar kariernya bersama FC Bayern. Bersama klub itu dia menjadi juara Bundesliga Jerman (1969, 1972, 1973, 1974) dan pemenang Piala DFB (1966, 1967, 1969, 1971).
Beckenbauer juga merayakan kesuksesan internasional yang signifikan dengan FC Bayern. Dia memenangkan Piala Champions (sekarang Liga Champions) tiga kali, Piala Winners Cup satu kali, dan Piala Interkontinental satu kali.
Beckenbauer juga menjadi juara Jerman pada 1982 saat memperkuat di Hambur SV. Dia juga sukses sebagai pelatih klub.
Pada 1991, dia memenangkan Ligue 1 Prancis bersama Olympique Marseille. Sebagai pelatih, dia menjadi juara Jerman dengan FC Bayern pada 1994 dan memenangkan Piala UEFA pada 1996.
Franz Beckenbauer menerima banyak penghargaan nasional dan internasional. Dia dua kali dinobatkan sebagai Pemain Sepak Bola Eropa Terbaik (1972 dan 1976) dan empat kali Pemain Sepak Bola Terbaik Jerman (1966, 1968, 1974, 1976).
Pada 2000, dia terpilih sebagai Pemain Sepak Bola Terbaik Jerman Abad Ini. Dia dianugerahi Daun Laurel Perak dua kali, dan di antara kehormatan negara adalah Orde of Merit dari Republik Federal Jerman.
DFB menjadikan Beckenbauer sebagai anggota kehormatan dan menunjuknya sebagai kapten kehormatan pada 1982. Pada 2018, dia diinduksi ke dalam sebelas pertama “Hall of Fame Sepak Bola Jerman” oleh Museum Sepak Bola Jerman.
Pernyataan DFB
Presiden DFB Bernd Neuendorf mengatakan kematian Franz Beckenbauer adalah titik balik yang nyata. Dengan hormat dan rasa terima kasih yang besar, DFB melihat karya hidupnya.
“Kami kehilangan pemain sepak bola yang unik dan pribadi yang disenangi. ‘Der Kaiser’ adalah salah seorang pemain terbaik yang pernah ada dalam olahraga kita,” kata Neuendorf.
“Dengan kelegaan, keanggunan, dan visinya, dia menetapkan standar di lapangan. Ketekunan dan karismanya sebagai manajer tim, serta energi dan dedikasinya sebagai kepala panitia penyelenggara Piala Dunia, tidak terlupakan. Franz Beckenbauer meninggalkan warisan besar untuk DFB dan sepak bola secara keseluruhan,” ujar Neuendorf.
Rudi Voller, Direktur Tim Nasional DFB, tidak ketinggalan memberikan komentar. Ia mengaku sangat sedih dan berita duka ini mempengaruhi pikirannya.
“Waktu bersama kami di tim nasional ditandai dengan gelar Piala Dunia 1990 di Roma, gelar yang tidak mungkin tercapai tanpa kinerja pelatihan luar biasa dari beliau,” kata Rudi Voller.
“Mendiang Der Kaiser adalah inspirasi bagi lebih dari satu generasi; dia akan selamanya tetap menjadi sosok utama sepak bola Jerman. Dengan Franz Beckenbauer, sepak bola Jerman kehilangan sosok terbesarnya, dan saya kehilangan sahabat baik,” ujar Rudi Voller.
Komentar Julian Nagelsman, Pelatih Timnas Jerman
Pelatih Timnas Jerman Julian Nagelsmann juga mengutarakan pendapatnya. Terutama bagaimana menjadi suksesornya sebagai pelatih nasional.
“Bagi saya, Franz Beckenbauer adalah pemain sepak bola terbaik dalam sejarah Jerman. Interpretasinya tentang peran libero mengubah permainan, karena peran ini dan persahabatannya dengan bola membuatnya menjadi pemain bebas,” kata Nagelsman.
Libero adalah posisi yang pernah begitu masyhur pada masanya. Pemain di posisi itu sering disebut sebagai penjelahah yang tidak terikat di satu posisi.
“Ketika Franz Beckenbauer memasuki ruangan, pasti akan bersinar. Sampai akhir, aura selalu menyertainya. Saya bersyukur dan bangga bisa mengenalnya, dan akan mengenangnya dengan penuh kasih sayang,” kata Nagelsman.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"