KONTEKS.CO.ID – FIFA memastikan Brasil tidak akan dikenai sanksi atas campur tangan politik dalam pengelolaan federasi setelah kembalinya Ednaldo Rodrigues ke jabatan presiden CBF minggu lalu, kata Direktur Urusan Hukum FIFA, Emilio Garcia.
Sebulan yang lalu, Pengadilan Rio de Janeiro mencabut Rodrigues dari jabatannya karena kekhawatiran tentang proses pemilihan yang tidak transparan.
Pengadilan memasang pengacara dan penasihat olahraga pemerintah, Jose Perdiz, menggantikan Rodrigues dengan mandat untuk mengadakan pemilihan ulang, tetapi Menteri Mahkamah Agung Gilmar Mendes minggu lalu memerintahkan kembalinya Rodrigues dengan alasan bahwa Brasil bisa menghadapi skors dari kualifikasi Olimpiade.
“Kami merasa lega dengan keputusan Mahkamah Agung, yang mengembalikan jabatan Ednaldo berdasarkan keputusan bebas dan demokratis oleh sepak bola Brasil,” kata Garcia.
“Kami senang bahwa kami kembali ke situasi awal di mana sepak bola Brasil memilih presidennya. Sepak bola Brasil berada dalam risiko sangat tinggi untuk dikeluarkan dari kompetisi internasional. Itu dikesampingkan untuk saat ini setelah keputusan Mahkamah Agung dan tidak lagi menjadi masalah,” tambahnya.
CBF BERTERIMA KASIH KEPADA FIFA
Presiden CBF Rodrigues berterima kasih kepada FIFA dan badan pengatur sepak bola Amerika Selatan Conmebol atas dukungannya.
“Ini adalah saat yang mengembalikan normalitas untuk sepak bola Brasil dan kami memiliki banyak komitmen untuk kalender kami. Mulai sekarang kami ingin berkonsentrasi pada pengembangan sepak bola Brasil,” kata Rodrigues.
“Saya terpilih dengan cara yang jelas dan transparan. Sepak bola Brasil menang ketika otonominya dipulihkan. Kami sekarang bisa yakin bahwa klub dan tim nasional Brasil akan ikut serta dalam kompetisi internasional.”
PERINGATAN DARI FIFA
FIFA telah berulang kali mengatakan bahwa mereka tidak akan menoleransi campur tangan pihak ketiga di Brasil. Terpilih hingga 2026 sebagai ketua CBF, Rodrigues juga anggota Dewan FIFA.
Dengan Rodrigues kembali dengan mantap, perlombaan pemilihan potensial antara Reinaldo Bastos dan Flavio Zweiter telah dibatalkan.
“Kami telah menutup proses pemilihan,” kata Bastos setelah pertemuan di CBF. “Ini tidak lagi ada. Ini menjadi masalah yang lampau. Kedua puluh tujuh federasi memberikan kontribusi bagi sepak bola, dengan perubahan, dengan metode baru. Ini adalah percakapan yang sangat jujur, sangat keren, itu membantu kami mulai melihat ke depan dari hari ini.”***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"