KONTEKS.CO.ID – Timnas Brasil kini telah memiliki pelatih ketiga setelah Piala Dunia 2022.
Namun, berbeda dengan dua pelatih sebelumnya, Dorival Junior bukanlah pengisi tempat sementara.
Pria berusia 61 tahun ini meninggalkan Sao Paulo untuk memimpin Timnas Brasil hingga Piala Dunia 2026.
Periode menunggu Carlo Ancelotti telah berakhir, dan Brasil tahu mereka menunggu dengan sia-sia hingga akhir bulan lalu ketika pelatih Italia itu memperpanjang kontraknya dengan Real Madrid.
MENGHILANGKAN HARAPAN UNTUK ANCELOTTI
Kini penunjukan Dorival memiliki segalanya untuk menghilangkan harapan Brasil kepada Ancelotti.
Saat menjadi pemain, Dorival adalah gelandang tengah petualang, dan ketika menjadi pelatih telah menangani 20 tim berbeda dalam total 25 periode terpisah.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, hal-hal terlihat membaik baginya. Pertama, ia selamat dari ancaman kanker prostat pada tahun 2019, dan kemudian ia mulai meraih beberapa gelar bergengsi.
Bersama Sao Paulo ia memenangkan piala domestik yang sangat bergengsi. Tetapi periode krusial adalah paruh kedua tahun 2022, ketika ia mengambil alih Flamengo, tim raksasa Rio de Janeiro, setelah kegagalan pelatih Portugal Paulo Sousa.
Dorival membawa Flamengo meraih kemenangan dalam piala domestik dan di Copa Libertadores, Liga Champions Amerika Selatan.
Imbalannya? Kontraknya tidak diperpanjang, Flamengo memilih untuk membawa masuk Vitor Pereira, pelatih Portugal lainnya.
Dorival mungkin tidak senang dengan keputusan itu, tetapi orang lain marah, terutama ketika Pereira terbukti mengecewakan.
Banyak orang, terutama di kalangan generasi lama, tidak senang dengan invasi asing baru-baru ini dalam pekerjaan pelatih Brasil.
PILIHAN LOKAL TERAKHIR
Dan begitu Dorival menjadi titik perhatian bagi mereka yang mendukung pelatih timnas diisi saja oleh pelatih domestik.
Sebelumnya sempat ada Fernando Diniz pelatih Fluminense yang tetap mengotot tidak mau melepaskan jabatan itu, kendati juga memenang Timnas Brasil.
Ternyata benar Diniz membuat keputusan tidak bijak dengan menggabungkan dua pekerjaan itu.
Serangkaian kekalahan dan penampilan buruk membuatnya dipecat, setelah enam putaran Brasil berada di posisi keenam dalam kualifikasi Piala Dunia Amerika Selatan, dan kini Dorival adalah orang terakhir yang tersedia, di antara pilihan lokal populer untuk memimpin Brasil hingga Piala Dunia 2026.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"