KONTEKS.CO.ID – Piala Asia 2023 telah menuntaskan match day pertama atau pekan pertama pada Selasa 16 Januari 2024.
Seluruh tim peserta telah memainkan masing-masing satu pertandingan di babak penyisihan grup turnamen edisi ke-18 ini dan memberikan banyak hal yang dapat dibicarakan oleh para penggemar selama lima hari penuh aksi yang menggembirakan.
Dari laga pembuka yang spektakuler antara tuan rumah Qatar dan Lebanon pada hari Jumat hingga kemenangan dramatis Arab Saudi atas Oman pada hari Selasa, 12 pertandingan di enam grup menghasilkan 37 gol dan 10 kemenangan.
Yuk, melihat lebih dekat fakta dan statistik yang menarik perhatian sepanjang match day pertama Piala Asia 2023:
Rekor Penonton Pecah
Piala Asia 2023 dimulai secara spektakuler pada 12 Januari dengan 82.490 penonton memadati Stadion Lusail untuk menyaksikan duel Qatar menghadapi Lebanon – jumlah penonton terbanyak yang pernah tercatat untuk pertandingan pembukaan Piala Asia gelaran AFC, melampaui rekor sebelumnya, yaitu 40.000 penonton yang ditetapkan pada edisi 2004 saat China dan Bahrain bertemu di Worker’s Stadium di Beijing.
Qatar, yang memenangkan mahkota Asia pertama mereka pada 2019 setelah mengalahkan Jepang 3-1 di final di Abu Dhabi, membukukan kemenangan 3-0 atas the Cedars saat tuan rumah memulai mempertahankan gelar mereka dengan penuh gaya di depan lautan pendukung yang menyemangati mereka.
Gol Penting
Gelandang Timnas Hong Kong, Philip Chan, mencetak gol penting saat timnya meladeni Uni Emirat Arab di Al Rayyan dalam pertandingan pembuka Grup C.
Chan menyamakan skor 1-1 dengan golnya di menit ke-49. Tak hanya itu, gol tersebut menjadi gol ke-1.000 dalam sejarah penyelenggaraan Piala Asia.
Menariknya lagi, 67 tahun silam, rekan satu negara Chan, yakni Au Chi Yin, mencetak gol pertama kali di turnamen ini pada pertandingan pembukaan edisi perdana pada tanggal 1 September 1956.
Namun, gol Chan tidak dapat menghentikan timnya dari kekalahan atas Uni Emirat Arab yang memulai perjuangan mereka dengan kemenangan 3-1.
Ali di Antara yang Terhebat
Dengan menggandakan keunggulan Qatar atas Lebanon pada menit ke-56, Almoez Ali mengemas gol ke-10 di Piala Asia untuk menyamai Lee Dong-gook dari Korea Selatan sebagai pencetak gol terbanyak kedua dalam sejarah kompetisi.
Hanya legenda Iran Ali Daei, dengan 14 gol, yang memiliki lebih banyak gol daripada penyerang Al Duhail SC, yang tampil sebagai MVP edisi 2019 dengan catatan sembilan gol dalam satu turnamen.
Ali Mabkhout dari UEA, dengan sembilan gol, dan Sardar Azmoun dari Iran, dengan tujuh gol, juga termasuk di antara pencetak gol terbanyak di Piala Asia yang masih aktif di turnamen.
Samurai Biru Unjuk Gigi
Jepang diuji oleh Vietnam pada pertandingan pembuka Grup D mereka, tetapi dua gol dari Takumi Minamino, serta gol-gol dari Keito Nakamura dan Ayase Ueda membuat tim asuhan Hajime Moriyasu itu membukukan kemenangan 4-2 dan memperpanjang rekor kemenangan mereka menjadi 11 pertandingan internasional.
Kemenangan Samurai Birudimulai dengan kemenangan 6-0 melawan El Salvador pada Juni lalu, termasuk kemenangan 4-1 melawan Jerman dan dua kemenangan 5-0 melawan Myanmar dan Suriah di kualifikasi gabungan – Putaran 2 untuk Piala Dunia 2026 dan Piala Asia 2027.
Samurai Blue juga telah mencetak empat gol atau lebih dalam 10 dari 11 pertandingan terakhir mereka.
Gol Berlimpah
Sebanyak 37 gol tercipta dalam 12 pertandingan di matchday pertama, dengan rata-rata lebih dari tiga gol per pertandingan, dengan pertandingan dengan skor tertinggi adalah kemenangan 4-2 Jepang atas Vietnam di Grup D pada hari Minggu.
Juara empat kali ini merupakan salah satu dari tiga tim yang mencetak empat gol pada pertandingan pembuka mereka bersama Iran, yang mengalahkan Palestina 4-1 di Grup C, dan Yordania, yang menikmati margin kemenangan terbesar dengan mengalahkan Malaysia 4-0 di Grup E.
Masih Tetap Kuat
Pada usia 39 tahun dan 163 hari, kapten India, Sunil Chhetri, merupakan pemain tertua yang turun ke lapangan di matchday pertama saat ia menjadi starter dalam kekalahan 0-2 the Blue Tigers dari Australia di laga pembuka Grup B.
Ini adalah Piala Asia ketiga bagi sang striker setelah mencetak dua gol pada edisi 2011 dan 2019.
Penjaga gawang Thailand, Siwarak Tedsungnoen, yang akan berusia 40 tahun pada April tahun ini, sebenarnya adalah pemain tertua di turnamen ini. Namun, ia merupakan pemain cadangan yang tak ikut tampil dalam kemenangan 2-0 the War Elephants atas Kirgistan pada hari Selasa.
Siapa Bisa Hentikan Lee!
Tidak ada pemain yang melakukan percobaan dan menyelesaikan lebih banyak dribel pada matchday pertama selain gelandang serang Korea Selatan, Lee Kang-in.
Bintang Paris Saint-Germain ini melakukan 12 kali percobaan dribel dan menyelesaikan delapan di antaranya, serta mengakhiri pertandingan dengan dua gol saat Korea mengawali kampanye mereka dengan kemenangan 3-1 atas Bahrain.
Pemain berusia 22 tahun ini diikuti oleh pemain Oman, Salaah Al Yahyaei, yang menyelesaikan tujuh dari sembilan dribelnya dan mencetak satu gol saat melawan Arab Saudi, dan pemain Jepang, Junya Ito, yang sukses dengan enam dari sembilan dribelnya.
Para Juara terus Meraih Kemenangan
Kemenangan 3-0 Qatar atas Lebanon membuat mereka telah mencatatkan delapan kemenangan beruntun di Piala Asia. The Maroons memenangkan ketujuh pertandingan mereka di edisi 2019, dengan puncaknya menundukkan Jepang 3-1 di laga penentuan gelar.
Kekalahan terakhir Qatar di kompetisi ini terjadi tahun 2015 ketika tim, yang saat itu dilatih oleh Djamel Belmadi, dikalahkan 2-1 oleh Bahrain pada pertandingan terakhir penyisihan grup di Sydney.
Australia Menyudutkan India
India memberikan perlawanan yang berani terhadap Australia di pertandingan pembuka mereka, tetapi tim asuhan Graham Arnold-lah yang berhasil menang dengan gol-gol di babak kedua dari Jackson Irvine dan Jordan Bos.
The Socceroos menikmati 71 persen penguasaan bola dan memenangkan 14 tendangan sudut yang luar biasa selama 90 menit – delapan lebih banyak dari Arab Saudi, yang berada di urutan kedua dalam hal ini.
Australia juga tidak kebobolan satu tendangan sudut pun saat melawan India.
Poin Pertama
Tajikistan membuat debut Piala Asia yang tak terlupakan saat mereka mengantongi poin pertama mereka di ajang ini dengan meraih hasil imbang tanpa gol melawan runner-up dua kali, China.
Perlu diketahui, China selalu memenangi pertandingan pembuka mereka di masing-masing dari empat edisi terakhir Piala Asia sejak edisi 2007.
Tim asuhan Petar Segrt merupakan satu-satunya debutan dalam kompetisi kali ini, sementara Kirgistan tampil untuk kedua kalinya dan Hong Kong kembali ke panggung utama untuk pertama kalinya sejak 1968.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"