KONTEKS.CO.ID – Setelah Korea Selatan atau Korsel tersingkir dari Piala Asia U-23 sekaligus gagal melangkah ke Olimpiade Paris 2024, asisten pelatih Myung Jae-yong menjadikan cedera dan absennya beberapa pemain kunci sebagai alasan.
Myung menghadiri konferensi pers setelah pertandingan lantaran pelatih kepala Hwang Sun-hong mendapat kartu merah saat pertandingan.
Myung mengucapkan selamat kepada Indonesia atas kemenangan mereka dan memuji tim asuhannya, yang memaksakan adu penalti setelah tertinggal 1-2 di awal pertandingan dan harus bermain dengan satu pemain di menit ke-70 dengan dikeluarkannya penyerang Lee Young-jun.
“Anda harus beruntung dalam adu penalti, dan kami tidak beruntung malam ini,” kata Myung.
“Kami memiliki beberapa pemain yang cedera atau tidak dalam kondisi 100 persen. Akan sulit bagi kami untuk mencetak gol kemenangan di babak perpanjangan waktu, kecuali jika kami mencetak gol melalui bola mati atau serangan balik,” ujar asisten pelatih Korsel U-23.
“Saya pikir para pemain kami menjalankan rencana dengan sangat baik hingga akhir, meskipun dalam situasi yang sulit,” lanjutnya.
Myung menjelaskan bahwa Lee, pencetak gol terbanyak tim di Qatar dengan tiga gol, dimasukkan pada awal babak kedua, karena staf pelatih merasa pertandingan bisa berlanjut ke perpanjangan waktu dan Lee tidak dalam kondisi bugar untuk bermain selama 120 menit.
Namun, Lee justru “mengeluarkan dirinya sendiri’ pertandingan setelah melakukan pelanggaran terhadap Justin Hubner.
Lee menerima kartu kuning pada awalnya, tetapi tinjauan VAR meningkatkan hukuman menjadi kartu merah langsung.
Tayangan ulang menunjukkan bahwa Lee menginjak kaki Hubner saat ia berlari ke arah pemain belakang Indonesia itu.
“Kami ingin mengambil kesempatan terbaik kami di babak kedua dengan Lee Young-jun. “Namun, kami mengalami situasi yang buruk di sana,” kata Myung.
Myung menambahkan bahwa kehilangan beberapa pemain yang berbasis di Eropa di Qatar sangat merugikan Korea Selatan.
Hwang awalnya memanggil lima pemain yang berbasis di liga luar negeri, tetapi tiga di antaranya tidak dilepas oleh klub masing-masing. Penyerang Celtic Yang Hyun-jun, gelandang Stoke City Bae Jun-ho, dan pemain belakang Brentford Kim Ji-soo bisa saja membuat perbedaan untuk Korea Selatan, yang serangannya kurang kreatif dan pertahanannya kurang stabil.
Lantaran Piala Asia U-23 tidak termasuk kalender pertandingan internasional FIFA, klub-klub tidak berkewajiban untuk melepas para pemain Korea mereka.
“Memang benar bahwa kehilangan pemain yang berbasis di Eropa membuat segalanya menjadi sulit bagi kami,” kata Myung.
“Kami menggunakan berbagai cara agar klub-klub tersebut setuju untuk mengirimkan pemain mereka. Namun, tepat sebelum turnamen, kami tidak bisa membawa mereka ke sini karena beberapa alasan,” ungkapnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"