KONTEKS.CO.ID – Sejumlah pemain muda dari berbagai belahan dunia pernah menunjukkan kemampuan mereka dalam turnamen bergengsi seperti Liga Champions Eropa.
Lionel Messi, sebagai contoh, sudah menunjukkan bakatnya sebagai calon bintang sepak bola ketika membantu Barcelona menjadi juara dalam UCL pada tahun 2005/2006.
Tidak hanya Messi, beberapa pemain muda lainnya juga berhasil mencatatkan rekor-rekor luar biasa dalam sejarah Liga Champions.
Tiga pemain yang berhasil mencatat rekor sebagai pemain termuda yang tampil dalam semifinal UCL juga termasuk dalam kisah ini.
Bahkan, mereka masih berusia di bawah 19 tahun, namun bisa tampil dengan pengalaman seorang pemain veteran.
Tidak mengherankan jika manajer mereka memilih untuk memberikan kesempatan pada pertandingan besar seperti semifinal Liga Champions.
1. Kylian Mbappe, AS Monaco – usia 18 tahun 134 hari
Kylian Mbappe menunjukkan penampilan yang luar biasa saat membela AS Monaco pada musim 2016/2017.
Ia berhasil membawa Monaco menjadi juara Ligue 1 dan menggantikan dominasi Paris Saint-Germain pada saat itu.
Tidak hanya itu, Mbappe juga menjadi kunci penting dalam perjalanan Monaco hingga berhasil mencapai semifinal Liga Champions Eropa pada tahun yang sama.
Kylian Mbappe mencetak enam gol yang semuanya tercipta pada babak gugur UCL, membawa Monaco menuju semifinal dan menghadapi Juventus.
Meskipun menjadi starter, Mbappe dan timnya harus menelan kekalahan 0-2 atas Juventus pada leg pertama semifinal Liga Champions. Saat itu, usianya masih 18 tahun dan 134 hari.
Mbappe kemudian pindah ke Paris Saint-Germain sebagai pemain pinjaman selama setahun sebelum akhirnya bergabung dalam skuad permanen pada musim panas 2018.
2. Warren Zaire-Emery, PSG – usia 18 tahun 54 hari
Warren Zaire-Emery merupakan bintang yang sedang naik daun di Ligue 1 Prancis dan Liga Champions Eropa pada musim 2023/2024.
Ia adalah seorang gelandang muda yang sangat berbakat, dengan kemampuan membaca permainan dan mengatur tempo yang luar biasa.
Zaire-Emery juga menjadi bukti kesuksesan proyek pengembangan pemain muda Paris Saint-Germain pada musim tersebut.
Manajer Paris Saint-Germain, Luis Enrique, sangat terkesan dengan penampilan Zaire-Emery yang sudah seolah-olah seperti seorang pemain berpengalaman.
Bahkan, ia percaya diri untuk memasang Zaire-Emery sebagai starter di leg pertama saat PSG menjamu Borussia Dortmund dalam salah satu ajang semifinal Liga Champions pada 1 Mei 2024.
Meski saat itu Zaire-Emery masih berusia 18 tahun 54 hari, namun sayangnya PSG harus menerima kekalahan 0-1 dari Dortmund dalam pertandingan tersebut.
Kemungkinan Zaire-Emery akan kembali menjadi pemain inti di leg kedua pada 9 Mei 2024.
Sebab, PSG sangat membutuhkan kehadirannya untuk memenangkan pertandingan demi bisa lolos ke babak final.
3. Julian Draxler, Schalke 04 – usia 17 tahun 226 hari
Julian Draxler pernah dianggap sebagai bintang masa depan tim nasional Jerman, di mana ia menunjukkan performa luar biasa bersama klub Schalke 04.
Draxler memperlihatkan kemampuan dribbling, kecepatan, pemberian umpan yang akurat, serta insting mencetak gol yang tajam sebagai seorang pemain sayap.
Draxler mengalami masa-masa perkembangan pesat dalam permainannya ketika Schalke 04 dipimpin oleh Ralf Ragnick pada musim 2010/2011.
Julian Draxler berhasil mencatat sebanyak 15 penampilan dengan 1 gol di Bundesliga Jerman.
Selain itu, ia selalu dipanggil untuk turut bermain dalam setiap pertandingan babak gugur Liga Champions, baik sebagai starter maupun pemain pengganti.
Draxler mencatat rekor sebagai pemain termuda yang menjadi starter di sebuah pertandingan semifinal Liga Champions, ketika Schalke 04 kalah 1-4 dari Manchester United pada tanggal 4 Mei 2011.
Draxler bahkan berhasil bermain selama 90 menit penuh dalam laga tersebut.
Dari ketiga pemain tersebut, Mbappe lah yang telah mencapai kesuksesan paling tinggi.
Ia berhasil membawa AS Monaco menjadi juara Ligue 1 dan mencapai semifinal Liga Champions Eropa pada tahun 2016/2017.
Kemudian, Mbappe juga meraih gelar juara Piala Dunia pada 2018 dan membawa PSG ke final UCL pada musim 2019/2020.
Zaire-Emery, di sisi lain, diharapkan dapat mengikuti jejak Mbappe dengan konsistensi dan profesionalisme yang ditunjukkannya pada musim 2023/2024.
Namun, Draxler kurang sukses dalam perjalanan kariernya, terutama ketika membela PSG dari Januari 2017 hingga September 2023.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"