KONTEKS.CO.ID – Kebanyakan pemain sepak bola berangan-angan untuk berkompetisi di Liga Champions Eropa atau UCL.
Alasannya karena UCL adalah ajang pertandingan yang mempertemukan klub-klub terbaik di Eropa yang di isi oleh para pemain hebat dari berbagai generasi.
Itulah sebabnya mengapa bagi sebagian besar pemain, bermain di Liga Champions Eropa merupakan pencapaian penting dalam karier sepakbola mereka.
Apalagi jika mereka dapat memainkan laga UCL secara reguler setiap musimnya, dari saat mereka masih muda hingga usia matang.
Tidak sedikit pemain yang berhasil mencatatkan sejarah di UCL berkat torehan golnya di usia yang sudah cukup senior.
Hal ini membuktikan kualitas permainan mereka tetap di level tertinggi dan mereka dapat berkontribusi kepada klub yang dibelanya dengan mencetak gol di babak semifinal.
1. Edin Dzeko, Inter Milan – 37 tahun 54 hari pada 2023
Pada musim 2009/2010, Edin Dzeko memulai debutnya di Liga Champions Eropa ketika masih bermain untuk VfL Wolfsburg.
Saat itu, Wolfsburg berhasil langsung lolos ke Liga Champions sebagai juara Bundesliga Jerman 2008/2009.
Gol pertama Dzeko di UCL dicetak pada laga kedua saat Wolfsburg mengalami kekalahan 1-2 dari Manchester United pada babak grup pada tanggal 30 September 2009.
Pada leg pertama babak semifinal Liga Champions Eropa musim 2022/2023, Edin Dzeko mencetak gol terakhirnya di kompetisi ini saat Inter Milan mengalahkan AC Milan.
Saat itu, Dzeko sudah berusia 37 tahun dan 54 hari. Sepanjang karirnya di Liga Champions Eropa, pemain asal Bosnia-Herzegovina tersebut berhasil mencetak 29 gol dan 15 assist dalam 75 pertandingan.
2. Ryan Giggs, Manchester United – 37 tahun 148 hari pada 2011
Ryan Giggs adalah salah satu jebolan terbaik akademi Manchester United yang tergabung dalam Class of ’92.
Ia hanya bermain untuk satu klub, Manchester United, selama karir sepak bola yang berlangsung dari 1992 hingga 2014.
Meskipun pada 4 pertandingan pertamanya di UCL ia tidak berhasil mencetak gol, Giggs tetap mampu memberikan dua assist saat Manchester United menang 3-2 melawan Honved FC dan bermain imbang 3-3 melawan Galatasaray pada musim 1993/1994.
Ryan Giggs akhirnya berhasil mencetak gol pertamanya di Liga Champions Eropa saat Manchester United menghadapi IFK Goteborg pada babak grup pada tanggal 14 September 1994.
Dalam pertandingan tersebut, Giggs mencetak dua gol atau brace.
Pada leg pertama babak semifinal UCL melawan Schalke 04 pada tanggal 26 April 2011, Giggs kembali mencetak gol, meskipun usianya saat itu sudah mencapai 37 tahun dan 148 hari.
Selama karirnya, Giggs berhasil meraih gelar juara Liga Champions Eropa sebanyak dua kali, pada musim 1998/1999 dan 2007/2008.
3. Mats Hummels, Borussia Dortmund – 35 tahun 143 hari pada 2024
Mats Hummels adalah seorang bek asal Jerman yang dibina di akademi Bayern Muenchen. Namun, kariernya menyentak ketika ia bergabung dengan Borussia Dortmund pada periode 2008-2016.
Pada musim panas 2016, Hummels kembali ke Bayern Muenchen, tetapi sayangnya ia tidak mampu menunjukkan performa terbaiknya.
Akhirnya, pada musim panas 2019, ia memutuskan untuk kembali ke Dortmund.
Mats Hummels memulai perjalanan kariernya di Liga Champions Eropa ketika Borussia Dortmund bermain imbang 1-1 melawan Arsenal pada babak grup pada tanggal 13 September 2011.
Gol pertamanya di UCL terjadi ketika Dortmund mengalami kekalahan 2-3 dari Olympique Marseille pada tanggal 6 Desember 2011.
Pada leg kedua babak semifinal Liga Champions Eropa musim 2023/2024, Hummels berhasil menjadi pahlawan kemenangan Borussia Dortmund dengan mencetak gol pada menit ke-78.
Saat mengalahkan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor 1-0. Saat itu, usianya sudah mencapai 35 tahun dan 143 hari.
Mats Hummels, Ryan Giggs, dan Edin Dzeko membuktikan bahwa kontribusi mereka bagi klub tidak menurun meskipun usia mereka sudah mencapai 35 tahun atau lebih.
Torehan gol mereka pada babak semifinal sangat berarti untuk klubnya. Ketiganya juga berhasil mencapai babak final setelah mencetak gol pada babak semifinal UCL.
Namun, meskipun Ryan Giggs dan Edin Dzeko berhasil mencetak gol pada babak semifinal bersama Manchester United dan Inter Milan secara berturut-turut, keduanya harus puas menjadi runner-up di musim tersebut.
Apakah Hummels akan mengalami nasib yang sama seperti dua pemain tersebut atau malah berhasil meraih kemenangan di UCL bersama Dortmund pada final tahun 2024?***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"