KONTEKS.CO.ID – Di Premier League musim 2023/2024, nasib dari dua klub Manchester United dan Manchester City menunjukkan perbedaan yang sangat mencolok.
Pada saat yang sama ketika Manchester City mampu meraih gelar juara dari Arsenal, Manchester United justru menorehkan catatan buruk dalam sejarah klub dalam ajang Premier League.
Manchester City berhasil mencapai posisi juara setelah berhasil mengalahkan West Ham dalam pertandingan terakhir Premier League pada hari Minggu, tanggal 19 Mei 2024.
Kemenangan tersebut menjadikan Arsenal harus merelakan gelar juara. Di pihak lain, MU hanya mampu menempati peringkat ke-8 di klasemen akhir.
1. Musim Paling Buruk bagi Manchester United
Musim 2023/2024 bisa dianggap sebagai musim terburuk sepanjang sejarah bagi Setan Merah karena finis di peringkat delapan.
Sebelumnya, MU tidak pernah finis di bawah urutan ketujuh sepanjang sejarah ajang Premier League.
Di bawah asuhan manajer Erik ten Hag, Rasmus Hojlund dan rekannya hanya mampu meraih 60 poin dari 38 pertandingan.
Dalam kelompok Big Six, Manchester United merupakan tim dengan perolehan poin terendah pada musim itu.
2. Rekor Kekalahan Terbanyak
Kondisi buruk Manchester United semakin terlihat nyata dengan fakta menyakitkan lainnya.
Setan Merah juga mencatat rekor kekalahan tertinggi dalam satu musim di ajang Premier League selama musim 2023/24.
Performa yang tidak konsisten membuat MU menelan kekalahan sebanyak 14 kali. Masalah utama terletak pada lini depan yang kurang tajam serta ketidakmampuan barisan belakang dalam menjaga pertahanan.
Hal ini semakin memperburuk keadaan yang sebenarnya sangat mendesak untuk diperbaiki di masa mendatang.
3. Kebobolan Paling Banyak Dalam 1 Musim
Kondisi barisan belakang yang rapuh menjadi salah satu faktor utama yang membuat keadaan Manchester United terpuruk pada musim ini.
Jumlah gol kebobolan mereka mencapai angka yang sangat besar, yaitu 81 gol dari total 48 pertandingan pada seluruh kompetisi.
Catatan ini merupakan salah satu sejarah buruk bagi tim Setan Merah, karena mereka harus mengulangi rekor buruk musim 1976/1977 ketika mereka juga kebobolan 81 gol dalam kompetisi yang sama.
Hal ini menjadi sorotan publik karena Manchester United dikenal selalu memiliki lini belakang yang kuat.
Perlu adanya perbaikan dan peningkatan kualitas pemain belakang jika ingin meraih kesuksesan di masa depan.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"