KONTEKS.CO.ID – Pesepak bola Norwegia, Ole Saeter, menolak pindah ke klub Israel Maccabi Haifa pada hari Rabu 2 Oktober 2024.
Ole Saeter beralasan keberatan moral yang kuat di tengah genosida yang sedang berlangsung di Gaza, Palestina.
“Saya tidak ingin uang berdarah masuk ke rekening saya. Itu akan menjadi mimpi buruk,” kata Saeter kepada saluran TV 2 Norwegia.
Pesepak bola berusia 28 tahun itu menjelaskan, meskipun akan memperoleh kemandirian finansial, ia tidak dapat menerima tawaran tersebut.
“Ini (Israel) adalah negara yang tidak memiliki moral maupun nilai-nilai yang dapat saya wakili,” katanya tegas.
Pemain Rosenborg berdarah Pakistan itu mendapat tawaran sekitar USD910.000 (Rp14 miliar) untuk bergabung dengan klub tersebut, menurut laporan media.
“Bahkan jika saya mendapat tawaran USD500 juta, saya tidak akan bergabung dengan klub Israel,” kata Saeter dalam sebuah wawancara dengan sebuah surat kabar Norwegia.
FIFA Tentukan Nasib Sepak Bola Israel Bulan Oktober 2024
Israel telah menjadi topik yang kontroversial dalam industri olahraga. Terutama karena pencucian uang yang mereka lakukan di tengah genosida yang sedang berlangsung di Gaza. Bahkan meningkatnya kekerasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat.
FIFA sekali lagi menunda keputusannya terkait pengaduan yang diajukan oleh Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA) terhadap Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA) pada bulan Mei lalu.
PFA telah menuntut penangguhan IFA, dengan alasan beberapa pelanggaran peraturan FIFA.
Pada bulan Juli, FIFA setuju untuk menangani masalah tersebut, berkomitmen untuk melakukan evaluasi hukum atas perilaku IFA.
FIFA mengonfirmasi pada tanggal 31 Agustus bahwa mereka “telah menerima penilaian hukum independen atas usulan Asosiasi Sepak Bola Palestina terhadap Israel”.
FIFA menambahkan bahwa penilaian tersebut akan dikirim ke Dewan FIFA untuk mereka tinjau agar subjek dapat terbahas pada pertemuan berikutnya. Pertemuan itu akan berlangsung pada bulan Oktober ini. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"