KONTEKS.CO.ID – Berikut profil Aliou Cisse, pelatih tim nasional Senegal yang bertabur rekor di Piala Dunia dan Piala Afrika.
Usai mengantar timnas Senegal ke babak 16 besar Piala Dunia 2022, Aliou Cisse ternyata sosok yang punya catatan gemilang baik sebagai pemain maupun sebagai pelatih.
Aliou Cisse lahir pada 24 Maret 1976 di Ziguinchor, Senegal. Dia sudah pindah ke Paris pada usia sembilan tahun di mana ia dibesarkan dengan impian bermain untuk Paris Saint-Germain (PSG).
Cisse memulai kariernya dengan Lille OSC sebelum pindah ke CS Sedan Ardennes dan kemudian ke klub impiannya, Paris Saint-Germain. Dia juga menghabiskan sebagian besar musim 2001-02 dipinjamkan ke Montpellier Herault SC.
Setelah menjadi kapten tim nasional Senegal ke perempat final Piala Dunia FIFA 2002, Cisse dipindahkan ke klub Inggris Kota Birmingham untuk musim 2002-03, musim debut mereka di Liga Premier Inggris.
Aliou Cisse membuat penampilan pertamanya untuk klub di Arsenal pada laga pembukaan musim, tetapi dikeluarkan dari lapangan. Meskipun pengusiran dibatalkan, dia menerima lima kartu kuning dalam enam pertandingan, akhirnya mengumpulkan sepuluh kartu kuning sebelum Tahun Baru. Musimnya, bagaimanapun, dipotong pendek setelah mengalami cedera pada Februari yang membuatnya absen selama sisa musim.
Namun saat dirinya terlambat kembali ke pelatihan pramusim pada Juli 2003, manajer Steve Bruce menempatkan Aliou Cisse di daftar transfer. Walau dirinya kembali ke tim utama, tetapi hubungannya dengan Bruce terus memburuk.
Setelah Natal, Aliou Cisse hanya memainkan tiga pertandingan lagi musim itu. Di akhir musim dia menandatangani kontrak dengan Portsmouth seharga 300 ribu poundsterling dengan kontrak dua tahun, meskipun saat itu Bolton Wanderers juga menginginkanna.
Setelah dua tahun di Portsmouth, Cisse kembali ke CS Sedan pada November 2006 setelah menjalani uji coba selama dua minggu. Dia kemudian menandatangani kontrak dengan tim Ligue 2 Prancis, Nimes Olympique pada September 2008. Cisse memainkan tujuh pertandingan selama musim 2008-09 sebelum pensiun dari sepak bola klub pada usia 33 tahun.
Dalam karier internasionalnya, Aliou Cisse menjadi kapten tim nasional Senegal di Piala Dunia 2002. Setelah kemenangan 1-0 atas juara bertahan Prancis pada matchday pertama, The Lions of Teranga berhasil mencapai perempat final di mana mereka kalah 1-0 dari Turki.
Aliou Cisse juga merupakan bagian dari timna Senegal yang menjadi runner-up di Piala Afrika 2002, tetapi dia menjadi salah satu pemain yang gagal mengeksekusi penalti dalam adu penalti di final ketika kalah dari Kamerun.
Dalam karier kepelatihannya, pada awal Maret 2015, Aliou Cisse ditunjuk sebagai pelatih timnas Senegal. Mereka lantas lolos ke Piala Dunia 2018, dengan kemenangan tandang 2-0 melawan Afrika Selatan di kualifikasi.
Pada akhirnya, Senegal tersingkir di babak penyisihan grup Piala Dunia 2018 setelah menjadi tim pertama dalam sejarah Piala Dunia yang tersingkir karena aturan tiebreak fair play.
“Ini adalah salah satu aturannya. Kami harus menghormatinya,” beber Cisse waktu itu. “Tentu saja, kami lebih suka tersingkir dengan cara lain. Ini adalah hari yang menyedihkan bagi kami, tetapi kami tahu ini adalah peraturannya,” tandasnya.
Setelah itu Cisse membawa Senegal di Piala Afrika 2019, membantu Senegal ke final pertamanya sejak 2002, sebuah turnamen yang juga diikuti oleh Cisse ketika dia menjadi kapten tim. Namun, Senegal takluk 0-1 dari Aljazair di final, setelah kalah dengan skor yang sama dalam bentrok mereka di babak penyisihan grup, dan kehilangan trofi Afrika pertamanya.
Pada Februari 2019 Federasi Sepak Bola Senegal (FSF) memperpanjang kontrak Aliou Cisse dan stafnya hingga Agustus 2021. Pada 6 Februari 2022, Cisse memimpin Senegal meraih kemenangan di Piala Afrika 2021. Di final mereka mengalahkan Mesir 4-2 melalui adu penalti untuk meraih gelar pertama mereka, sehingga menebus dirinya sendiri setelah dua kekalahan final sebelumnya.
Adapun Aliou Cisse mengalami kejadian duka, yaitu saat kehilangan beberapa anggota keluarganya dalam bencana feri MV Le Joola yang terjadi di lepas pantai Gambia pada 26 September 2002.
Untuk menghormati nyawa yang hilang, Aliou Cisse berpartisipasi dalam pertandingan amal antara Senegal dan Nigeria yang mengumpulkan uang untuk keluarga lebih dari 1.000 korban yang dilaporkan.
Birmingham City, salah satu mantan klubnya, mengumpulkan uang untuk keluarga korban dan menghormati Cissé dengan mengibarkan bendera raksasa Senegal selama pertandingan melawan Manchester City.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"