KONTEKS.CO.ID – Erick Thohir menghadap Presiden Jokowi. Benarkah Pemerintah Indonesia mengintervensi PSSI? Penjelasan selengkapnya ada di sini.
Erick Thohir menghadap Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, dalam rangka melapor seusai dirinya terpilih sebagai ketua umum PSSI 2023-2027. Apa yang mereka bicarakan?
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan pengurus baru Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), pada Senin, 20 Februari 2023, di Istana Merdeka Jakarta.
Dalam pertemuan ini, Presiden Jokowi memberikan sejumlah masukan kepada PSSI terkait transformasi sepak bola Indonesia.
Seperti diketahui, Erick Thohir, selalu Menteri BUMN RI terpilih sebagai ketua umum PSSI 2023-2027 dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 2023.
Selain itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Zainudin Amali, juga ikut terpilih sebagai wakil ketua umum PSSI 2023-2027.
Seturut terpilihnya dua menteri kabinet saat ini, memunculkan rumor bahwa pemerintah telah mengintervensi PSSI.
Padahal Statuta FIFA, menyebutkan pengurus federasi sepak bola sebuah negara anggota FIFA tidak boleh dintervensi oleh pemerintah negara tersebut.
Indonesia pernah mengalami hal ini pada 2015 dan harus menerima hukuman dari FIFA.
“Beliau tadi memberikan masukan-masukan kepada kami bahwa pemerintah siap mendukung transformasi sepak bola Indonesia,” beber Ketua Umum PSSI Erick Thohir dalam keterangannya usai pertemuan dengan Presiden Jokowi seperti dikutip Konteks.co.id dari situs presidenri.co.id.
“Kadang persepsi yang dibentuk itu bisa diartikan sebagai intervensi dan kerja sama. Saya rasa kita semua maunya kerja sama bukan intervensi,” sangkal Erick Thohir.
“Kalau intervensi itu memaksakan kehendak pemerintah. Contohnya, bisa saja kepengurusan (PSSI) semuanya wakil dari pemerintah dan dipaksakan tidak sesuai statuta (FIFA dan PSSI),” kata Erick Thohir menjelaskan.
Ketua umum PSSI yang baru itu lalu melanjutkan pernyataannya: “Bukan begitu, ini adalah kolaborasi antara komunitas pecinta olahraga dan track record saya di sepak bola yang bismillah ya, bukan orang baru.”
“Kecintaan- saya di olahraga tidak perlu dipertanyakan lagi. Artinya ini bukan intervensi, tetapi kerja sama. Kalau ini memang intervensi, saya rasa kemarin setelah saya terpilih, FIFA bakal langsung nge-banned,” imbuhnya.
Saya rasa begini, kadang-kadang persepsi yang dibentuk itu intervensi dan kerjasama. Saya rasa kita semua ini mau kerjasama bukan intervensi. Kalau intervensi itu memaksakan kehendak pemerintah, contohnya misalnya kepengurusan ini ya semua wakil pemerintah, kepengurusan ini dipaksakan tidak sesuai statuta,” kata Erick Thohir di Istana Negara, Senin (20/2/2023).
“Tidak, ini kolaborasi antara komunitas kami yang memang pecinta olahraga, dan track record saya sendiri kalau di sepakbola ya bismillah ya, bukan orang baru begitu. Dan kecintaan saya di olahraga tidak perlu dipertanyakan lagi. Artinya ini bukan intervensi tetapi kerjasama. Kalau ini intervensi saya rasa kemarin habis saya dipilih FIFA langsung nge-banned, kok malah dapet surat (seusai Tragedi Kanjuruhan),” ujarnya menambahkan.
Adapun sebelum menjadi Ketum PSSI, Erick Thohir memang pernah terjun langsung berkomunikasi dengan FIFA usai Tragedi Kanjuruhan. Pada awal Oktober 2022, ia bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino.
Erick lantas membawa kabar ke tanah air bahwa FIFA tak akan menjatuhkan sanksi kepada Indonesia – dalam hal ini PSSI terkait Tragedi Kanjuruhan.
Seturut hasil itu, Erick seakan mengisyaratkan bahwa posisinya sebagai pemerintah juga ikut membantu sepak bola Indonesia, bukannya mengintervensi.
“Artinya apa? Ini ada kedekatan moral bahwa kami semua yang ada di sini merupakan bagian dari sepak bola internasional. FIFA mengharapkan perubahan itu, apalagi didukung oleh pemerintah,” tandasnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"