KONTEKS.CO.ID – Timnas Indonesia U-22 ke SEA Games 2023 tes fisik sport science. Simak penjelasan selengkapnya di dalam artikel berikut.
Timnas Indonesia U-22 ke SEA Games 2023 tes fisik sport science di medical centre PSSI yang bertempat di GBK Arena, Senayan, Jakarta, pada Minggu, 5 Maret 2023.
Tim Nasional Indonesia U-22 yang saat ini sedang menjalani pemusatan latihan di Lapangan ABC Senayan, Jakarta, menggunakan sport science untuk tes fisik.
Tes fisik menggunakan sport science ini merupakan bagian dari persiapan menuju SEA Games 2023 di Kamboja.
Timnas Indonesia U-22 menjalani tes fisik di medical center PSSI dengan beberapa komponen tes.
Beberapa komponen tes yang dilakukan antara lain, Forceframe Test, Nordic Hamstring Test dan Forcedecks Analysis Test.
Tes-tes tersebut meliputi, tes komposisi tubuh (persentase lemak tubuh, massa otot, dan lain-lain). Lantas tes kekuatan eksentrik otot hamstring (nordbord test).
Berikutnya ada tes power + vertical jump dengan force plate, lalu tes kekuatan otot isometric hip abductor-adductor dengan force frame, serta 3D Movement analysis dengan humantrack system.
Tes fisik Timnas Indonesia U-22 yang diproyeksikan ke SEA Games 2023 Kamboja ini dibagi menjadi dua kelompok.
Pembagiannya adalah, 17 pemain berada di kelompok A, mereka memulai tes lebih dahulu. Sementara kelompok B yang terdiri dari 16 pemain, melakukan tes setelahnya.
Pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri, menjelaskan tujuan dari pelaksanaan tes ini sebelum SEA Games 2023 di Kamboja.
“Dengan tes ini saya dan tim pelatih jadi mengetahui sejauh mana kondisi fisik pemain, dan saya harapkan nanti hasilnya semua baik, pemain melakukannya dengan tertib,” beber Indra Sjafri seperti dilaporkan situs resmi PSSI.
Sementara itu, menurut dokter Syarif Alwi, tes ini bertujuan untuk mengurangi risiko cedera dan melihat kekurangan pemain sepak bola dari segi strength, postural, movement, dan power.
“Sehingga nantinya bisa mempermudah fisioterapis dan pelatih fisik untuk membuat program pencegahan cedera serta peningkatan kemampuan dari si pemain itu sendiri,” ujar dokter yang akrab disapa Papi itu.
Adapun tes ini sendiri dilakukan oleh team ahli KINETICX dari Surabaya yang bekerjasama dengan VALD PERFORMANCE yang merupakan sport science technology dari Australia.
“Terima kasih kepada PSSI, KINETICX, dan VALD PERFORMANCE dimana mereka sudah membantu tim kami,” urai Indra Sjafri.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"