KONTEKS.CO.ID – Gempa bumi terkini mengguncang Bali dengan kekuatan Magnitudo (M) 5,0 dan M 5,2 yang diperbarui menjadi M 4,9 dan M 5,0 pada Senin 10 April 2023 pagi ini.
Berdasarkan analisis, BMKG menyebut gempa bumi terkini di Bali tersebut terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng.
“Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M4,9 dan M5,0,” ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan tertulis.
Menurut Daryono, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” kata Daryono.
Gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Kuta, Denpasar, Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah dengan skala intensitas III MMI.
Skala III MMI artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Gempa juga berdampak dan dirasakan di Kuta Selatan, Karangasem, dan Sumbawa Barat dengan skala intensitas II – III MMI. Skala II – III MMI artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” ucap Daryono.
Daryono mengimbau warga agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Warga juga diminta menghindari bangunan yang retak.
Warga juga diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah,” tandasnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"