KONTEKS.CO.ID – Ratusan oknum TNI disebut melakukan penyerangan menggunakan molotov di Mapolres Jeneponto, Jalan Sultan Hasanuddin, Kelurahan Empoang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Kamis, 27 April 2023.
Penyerangan yang dilakukan ratusan oknum TNI itu juga merusak bangunan Mapolres Jeneponto.
Serangan oknum TNI itu juga menyebabkan Masjid Asy Syurti yang berada di areal Mapolres Jeneponto mengalami kerusakan.
Tidak hanya itu, satu anggota polisi bernama Bripka Musmuliadi terkena luka tembak pada bagian perut.
Sementara, Pangdam XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Totok Imam Santoso mengklaim pelaku penyerangan Mapolres Jeneponto, Sulawesi Selatan bukan berasal dari pasukan TNI, khususnya TNI AD, melainkan sekelompok orang tak dikenal (OTK).
Menurut Totok, pasukan yang terdekat dari Mapolres Jeneponto adalah Yonif 726/Tamalatea, namun membutuhkan waktu sekitar 2 hingga 3 jam untuk sampai di lokasi kejadian.
“Pasukan terdekat dari Mapolres Jeneponto yaitu Yonif 726/Tml, berjarak 2-3 jam perjalanan. Saat ini satuan tersebut sedang karantina untuk berangkat penugasan operasi di Papua dan tidak ada kegiatan cuti, setiap 2 jam sekali pun dilaksanakan apel pengecekan,” ujar Totok, dikutip Jumat 28 April 2023
Sementara satuan yang terdekat dari Polres Jeneponto selain Yonif 726/Tamalatea, kata Totok, adalah Kodim 1425/Jeneponto.
Akan tetapi, separuh kekuatan di Kodim tersebut sedang cuti dinas.
“Separuh kekuatan ada di tempat itu, tapi itu pun terbagi lagi dengan melaksanakan pengamanan operasi ketupat hari raya dan diperbantukan di Polres Jeneponto,” kata dia.
Sedangkan seluruh senjata pasukan Kodam Hasanuddin, masih berada di gudang senjata sehingga sangat kecil penyerangan Mapolres Jeneponto dilakukan oleh anggota TNI.
“Kalau Kodim Koramil senjata tidak ada. Semua ada gudang, saya saja tidak bawa senjata, saya gudangkan,” ujarnya.
Totok mengatakan, selama ini tidak ada permasalahan yang terjadi antara pihak TNI dengan Polri di Jeneponto.
Sehingga bisa dipastikan yang melakukan penyerangan bukan personel TNI.
“Sampai saat ini, masih OTK. Selama ini kodim dan polres tidak ada masalah. Dan itu bukan anggota kodam kita. Kodim dan polres hubungannya baik-baik saja,” ujarnya.
“Sampai saat ini belum berani memutuskan dari siapa pelakunya tapi masih OTK,” tuturnya.
Akan tetapi, kata Imam saat ini penyelidikan terkait kejadian tersebut masih terus berjalan dari tim yang telah dibentuk.
“Kami dari TNI juga ingin membuka secara transparan. Tidak ada ditutupi,” tandasnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"