KONTEKS.CO.ID – Tim personel kaji cepat dikirim untuk melakukan pemetaan dampak gempa bumi di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara (Sumut), pada Sabtu, 1 Oktober 2022 dini hari.
Tim yang dikirim ke lokasi oleh Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi itu dilengkapi pesawat nirawak (drone) untuk mempermudah pemetaan.
Kepala BPBD Sumut, Haris Lubis mengatakan, tim yang dikirimkan akan melakukan kajian cepat untuk mendata dampak kerusakan mulai dari rumah, fasilitas umum, hingga fasilitas sosial.
Nantinya bisa dilakukan penanganan seperti pendirian dapur umum, tenda pengungsi dan kebutuhan dasar lain untuk masyarakat.
“Sesuai dengan instruksi Bapak Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi untuk merespons cepat kejadian bencana dini hari tadi, kita sudah kirim tim personel kaji cepat ke lokasi terdampak bencana. Kaji cepat ini harus segera dilakukan, evaluasi dan pendataan,” ungkap Haris Lubis.
Pengiriman tim juga disertai bantuan logistik untuk para korban seperti bahan kebutuhan pokok, tenda pengungsian, selimut, matras pengungsi, dan makanan untuk kebutuhan keluarga.
“Bantuan logistik tersebut diharapkan dapat sampai ke masyarakat pada hari ini. Sehingga dapat segera didistribusikan kepada masyarakat yang terdampak bencana yang membutuhkan bantuan,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, gempa magnitudo 6,0 mengguncang Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) pada pukul 02:28 dini hari tadi.
Gempa susulan juga sudah terjadi sebanyak 67 kali hingga pukul 10 pagi tadi.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Taput, gempa tersebut mengakibatkan kerusakan sejumlah bangunan rumah, perkantoran, rumah sakit dan fasilitas umum lainnya.
Dilaporkan juga jalan rusak dan ambles, pohon tumbang dan longsor. Pasar Sarulla, Pahae Jae, Taput juga dilaporkan terbakar usai terjadi gempa tersebut.
Satu orang warga juga dilaporkan meninggal dunia akibat gempa yang berpusat di darat 15 km barat laut Taput dengan kedalaman 10 km. Puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"