KONTEKS.CO.ID – Puluhan ambulans bergegas mengantar korban tewas tragedi kericuhan suporter bola usai laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang, pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022.
Sebanyak 129 orang suporter bola tewas dalam tragedi tersebut. Para korban dievakuasi ke rumah sakit terdekat mulai RS Wava Husada, RS Teja Husada, RSUD Kanjuruhan, hingga ada yang dilarikan ke rumah sakit di Kota Malang.
Puluhan ambulans tersebut mengantarkan korban tewas dalam tragedi itu ke rumah duka.
Selain itu, sebanyak 180 korban masih mendapat perawatan di sejumlah rumah sakit dan puskesmas.
Diduga, banyaknya suporter bola yang tewas akibat gas air mata yang ditembakkan petugas keamanan untuk menghentikan kerusuhan agar tidak meluas .
Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta mengatakan, para korban kerusuhan pergi ke satu titik di pintu keluar, yakni di pintu 10 dan 12.
“Kemudian terjadi penumpukan di dalam proses penumpukan itulah terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen, yang oleh tim medis dan tim pergabungan ini dilakukan upaya penolongan yang ada di dalam stadion,” jelas Nico Afinta.
Para korban akhirnya dievakuasi ke rumah sakit terdekat mulai RS Wava Husada, RS Teja Husada, RSUD Kanjuruhan, hingga ada yang dilarikan ke rumah sakit di Kota Malang.
“Dalam kejadian tersebut telah meninggal 129 orang, dua di antaranya anggota Polri, dan 125 yang meninggal di stadion ada 34 (orang)” ucapnya.
Korban yang meninggal di rumah sakit mayoritas nyawanya tak tertolong karena sudah dalam kondisi memburuk setelah kerusuhan yang terjadi.
Mereka mayoritas menjalani sesak napas dan terjadi penumpukan sehingga terinjak-injak karena panik akibat tembakan gas air mata.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"