KONTEKS.CO.ID – Curhat seorang anggota Brimob Polda Riau bernama Bripka Andry Darma yang tak terima dimutasi viral di media sosial.
Polda Riau langsung mengklarifikasi curhatan Bripka Andry Darma tersebut. Disebutkan yang bersangkutan sudah 3 bulan tak masuk dinas alias desersi.
Anggota Brimob Polda Riau, Bripka Andry Darma tak terima dimutasi lantaran mengaku sudah menyetor uang ratusan juta rupiah kepada komandannya.
“Yang bersangkutan sudah lama tidak ada masuk dinas. Masih dicari sama anggota,” ungkap Kabid Propam Polda Riau, Kombes J Setiawan, Senin 5 Juni 2023.
Menurut Setiawan, Andry telah disidang oleh Propam karena desersi.
Namun, Bripka Andry tak pernah hadir sidang dan justru curhat di media sosial.
“Saya tidak tahu kok tiba-tiba viral seperti di medsos tadi. Dia sempat bermasalah, ada soal disiplin, kabur dan desersi juga,” ujar Setiawan.
Setiawan mengatakan, mutasi di Polda Riau rutin dilakukan dan tidak hanya terhadap Andry seorang.
“Dia tidak terima, tapi itu kan mutasi rutin yang kita laksanakan setiap 6 bulan. Dia bukan dimutasi sendiri, cuma dia aja tak terima,” katanya.
Setiawan mengaku, pihaknya sudah memeriksa delapan personel dalam kasus tersebut.
Mereka yang diperiksa yakni teman dinas Bripka Andry selama di Batalyon B Pelopor Manggala, Rokan Hilir.
Mutasi Dilakukan Bulan Maret
Sementara, Kasubdit Paminal Bidang Propam Polda Riau, AKBP Fahrian Siregar mengungkapkan, mutasi terhadap Andry telah dilakukan pada Maret lalu.
Mutasi itu dilakukan oleh Dansat Brimob Polda Riau, Kombes Ronny Lumban Gaol.
“Mutasi 3 Maret yang ditangani Pak Dansat yakni mutasi biasa. Sehingga ada delapan orang sudah kita periksa dan Bripka Andry sampai saat ini belum masuk ke Batalyon A tempat dia mutasi,” ungkap Fahrian.
Kata Fahrian, yang bersangkutan tidak menghadiri sidang pertama dan tidak berdinas selama 14 hari.
“Sidang disiplin pertama tidak hadir. Kedua ada 14 hari tidak masuk dinas sekarang ini sedang proses sidang dan ketiga yaitu soal yang viral (dugaan setoran),” kata Fahrian.
Protes di Media Sosial
Seorang anggota Brimob Polda Riau, Bripka Andry Darma yang berdinas di Batalyon B Pelopor Rokan Hilir protes karena dimutasi ke Pekanbaru. Pengakuannya viral di media sosial.
Anggota Brimob Polda Riau, Bripka Andry Darma tak terima dimutasi tanpa alasan yang jelas. Padahal, dia sudah menyetor uang ratusan juta rupiah kepada atasannya.
Anggota Brimob Polda Riau, Bripka Andry Darma pun mengungkapkan bukti setor ke atasan hingga ratusan juta rupiah agar tak dimutasi saat berdinas di Rokan Hilir.
“Karena saya mengurus ibu kandung yang sedang sakit komplikasi. Ibu kandung saya mengajak ke Pekanbaru menemui Dansat Brimob Polda Riau untuk minta pertimbangan terkait mutasi saya,” tulisnya dalam unggahan di media sosialnya, dilihat Senin 5 Juni 2023.
Permintaan Bripka Andry itu langsung dijawab Dansat Brimob, Kombes Ronny Lumban Gaol.
Kata Ronny, Bripka Andry tak ada salah namun sudah terlalu lama berdinas di Rokan Hilir.
“Kamu nggak ada salah, kamu terlalu lama di sana. Terlalu nyaman dan kamu tidak ada kontribusi untuk kesatuan,” jawab Kombes Ronny seperti ditulis Bripka Andry.
Andry mengaku, kerap diminta uang setoran dari atasan hingga mencapai Rp650 juta.
“Selain itu saya itu saya diminta mencari uang dari luar dan sudah saya setorkan sebesar Rp650 juta ada bukti-bukti transfernya,” jelas Andry.
Dalam unggahannya, Andry juga menyertakan bukti-bukti transfer kepada mantan Komandan Batalyon, Kompol Petrus Hottiner Simamora.
Terakhir, Andry mengaku diminta uang sebesar Rp53 juta oleh Kompol Petrus untuk membeli lahan.
Hal itu juga dibuktikannya dengan chatting pesan singkat WhatsApp.
Selengkapnya dapat disimak di sini.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"