KONTEKS.CO.ID – MUI sebut kalimat kontroversi yang diucapkan Panji Gumilang pimpinan Ponpes Al Zaytun itu telah melawan Tuhan.
Kalimat yang bikin gaduh antara lain menyebut Al Quran bukan kalam Allah, memperbolehkan berzina asal memiliki banyak uang untuk melakukan penebusan dosa dan lainnya.
“Kalau itu yang dikatakan, itu menyalahi Al-Quran, menantang Tuhan, dosa besar tidak bisa dibayar dengan duit, tapi dengan tobat nasuha,” ungkap Yusnar Yusuf, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang dilansir dari tvOne pada Jumat, 16 Juni 2023.
Masyarakat pun tidak terima. Pada Kamis, 15 Juni 2023, massa demonstrasi yang tergabung dalam Forum Indramayu melakukan aksi demo di depan Ponpes Al Zaytun. Mereka membawa beberapa tuntutan di mana salah satunya mendesak MUI dan Kemenag menyelidiki dugaan aliran sesat ponpes tersebut.
Panji Gumilang Halalkan Berzina
Pernyataan kontroversi soal diperbolehkannya berzina tersebut diungkapkan Herri Pas terkait sejumlah penyimpangan di Ponpes Al Zaitun, Indramayu, Jawa Barat, dalam sebuah podcast di kanal YouTubenya.
Menurut salah seorang narasumber yang ia wawancarai di podcastnya, terungkap jika berzina diperbolehkan jika memiliki banyak uang untuk melakukan penebusan dosa.
“Gak boleh pacaran, gak boleh berzinah, kalau gak punya duit. Kalau punya duit, bisa dilakukan,” kata Ken Setiawan, dikutip dari kanal YouTube pada Jumat, 16 Juni 2023
Ken menjelaskan jika dosa santri yang telah melakukan perbuatan zina akan hilang jika telah menyetorkan uang ke majelis yang telah ditunjuk.
“Nanti ada majelis hukumnya bertahkim, kena pasal sekian, dengan bayar uang dua juta dosanya hilang,” tambah Ken.
Selain itu Ken juga membenarkan kasus pencabulan yang terjadi di Ponpes Al Zaytun, namun berhasil ditutupi oleh pemimpin Ponpes Al Zaytun, yaitu Panji Gumilang.
“Kasus pencabulan semuanya fakta. Namun karena saktinya Panji Gumilang semua TKP dan barang bukti dirombak,” ungkap Ken.
Al Quran Bukan Kalam Allah
Beberapa waktu lalu secara mengejutkan pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang melontarkan pernyataan kontroversial yang menyebut jika Al Quran bukanlah kalam Allah, melainkan kalam Nabi Muhammad SAW yang didapat dari wahyu.
Video TikTok dengan akun @herypatoeng mengunggah pernyataan kontroversial Panji Gumilang selaku pimpinan Ponpes Al Zaytun tersebut dan kemudian diunggah ulang akun Instagram @info_uniik pada Kamis, 15 Juni 2023.
“Nabi Muhammad juga sudah mendeclare ‘Dzalikal kitabu la’ raiba’, itu Nabi Muhammad itu yang mendeclare, atas wahyu Illahi, bukan kalam Allah, kalam Nabi Muhammad yang didapat dari pada wahyu,” kata Panji Gumilang.
“Kalau Allah berbahasa Arab, susah nanti ketemu orang Indramayu, gak ngerti,” lanjut Panji Gumilang.
Syaf Laki dan Perempuan Campur
Selain itu, penyimpangan lainnya juga terjadi dalam hal melaksanakan sholat berjamaah, syaf laku-laki dan perempuan bercampur.
Bahkan, sholat yang harusnya dilakukan tanpa jarak, justru di ponpes Al Zaytun, sholat dilakukan dengan berjarak dan dipisahkan dengan kursi.
Netizen turut menyoroti pernyataan kontroversial pimpinan Ponpes Al Zaytun tersebut yang dianggapnya telah menyimpang dari ajaran agama Islam.
“Dan bodohnya orang yang berwenang dan mengerti agama hanya diam saja,” ujar akun @**pangg.
“Herannya kok masih ada aja orang tua yang mondokin anaknya di sana?” ujar netizen lainnya.
“Kenapa belum ada introgasi ya padahal itu udah jelas-jelas penyelewengan penistaan agama, udah keluar dari yang diajarkan Rasulullah,” sahut netizen kesal.
“Sakit jiwa nih malu-maluin Islam. Panji Gumilang harus dihukum,” lanjut yang lain.
“Alumni 212 mana nih. Giliran kaya gini aja diem, giliran politik aja ramenya minta ampun,” tulis netizen.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"