KONTEKS.CO.ID – Sebanyak 71 orang warga di Kalilom Indah Seruni 2, Tanah Kalikedinding, Kenjeran, Surabaya mengalami keracunan usai mengonsumsi masakan daging kurban.
Dari 71 korban keracunan masakan daging kurban itu, sebanyak 45 warga di antaranya hanya mengalami gejala ringan.
Kepala Puskesmas Tanah Kalikedinding Surabaya Era Kartikawati menjelaskan ikwal warga keracunan usai mengonsumsi masakan daging kurban itu.
Kata Era, 45 korban keracunan saat ini menjalani perawatan di rumah masing-masing, dengan pantauan Puskesmas.
“Kalau total warga yang saat ini (dirawat) di rumah sedang pantauan kami ada gejala tapi tidak berat ada 45 orang. Itu total dari 71 (korban),” kata Era, saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu 1 Juli 2023.
Sebanyak 26 warga lainnya menjalani perawatan di Puskesmas maupun dirujuk ke rumah sakit terdekat.
“Dirawat di Puskesmas 14 orang, 12 pasien kami rujuk ke rumah sakit ada RSUD Dr Soewandhie, RS Universitas Airlangga. Jumlahnya yang rawat inap ada 26 orang,” jelasnya.
Era menyebut, keracunan massal itu berawal ketika warga menggelar tasyakuran makan-makan usai salat dan kurban Idul Adha 1444 Hijriah, Kamis 29 Juni 2023 malam.
Disebutkan, daging kurban diolah menjadi beberapa masakan, seperti sate, gulai dan krengsengan.
Usai acara, sebagian warga mengaku sakit, Jumat 30 Juni 2023 dini hari.
“Jumat pagi jam 02.00 WIB, ada yang mulai muntah, diare, panas (demam). Beberapa sudah langsung dibawa ke rumah sakit, dokter swasta, atau periksa keluar,” ungkapnya.
Puskesmas baru mendapatkan kabar keracunan massal itu pukul 16.00 WIB.
Sejumlah petugas kesehatan dikerahkan untuk mendatangi rumah pasien.
“Kami temukan harus dirujuk langsung kami rujuk ke rumah sakit, ada yang kami rujuk ke puskesmas, siaga di puskesmas. Sampai ini tadi masih ada yang masuk,” ucapnya.
Diduga, penyebab keracunan tersebut berasal dari olahan masakan daging kurban yang warga makan secara bersama.
“Diduga memang dari makanan pada saat acara, karena semua yang makan mengalami keracunan,” kata Era.
Namun, untuk mengetahui apa penyebab pasti keracunan massal itu pihaknya bersama Dinas Kesehatan Surabaya telah mengambil sampel masakan yang dibuat dan dimakan oleh warga.
Sampel makanan olahan daging kurban itu pun tengah diperiksa di Balai Besar Laboraturium Kesehatan (BBLK) Surabaya dan masih menunggu hasilnya.
“Untuk kepastian belum, tapi sudah mengambil sampel gulai, krengsengan, sate sudah dikirim ke BBLK hari ini. Masalah hasilnya kami belum tahu,” tandasnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"