KONTEKS.CO.ID – Stasiun Meteorologi Kelas 1 Juanda Sidoarjo, Jawa Timur, mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem di wilayah Jawa Timur pada periode 7 – 13 Juli 2023.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap dampak potensi bencana hidrometeorologi, serta potensi peningkatan pertumbuhan awan Cumulonimbus yang dapat memicu terjadinya cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang sesaat.
Berkaitan dengan peringatan itu, berikut diinfomrasikan prakiraan cuaca wilayah Jawa Timur dan sekitarnya pada hari ini Sabtu, 8 Juli 2023.
Pagi hari diprakirakan cerah, berawan, berkabut, hujan ringan-sedang, dan hujan lebat disertai petir.
Siang dan sore hari diprakirakan cerah, berawan, berkabut, hujan ringan-sedang, dan hujan lebat disertai petir.
Malam hari diprakirakan cerah, berawan, berkabut, dan hujan ringan-sedang.
Dini hari diprakirakan cerah, berawan, berkabut, dan hujan ringan-sedang.
Suhu udara : 12 – 33 °C, kelembapan udara : 55 – 100 %, dan angin dominan dari Tenggara – Timur dengan kecepatan 05 – 30 km/jam
Peringatan Dini Cuaca Jawa Timur
Waspadai hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang sesaat pada Pagi hari di wilayah Nganjuk, Trenggalek, Tulungagung, Kab. Malang, Kab. Pasuruan, Lumajang dan Jember. Siang dan sore hari di wilayah Kab. Malang, Batu, Kab. Probolinggo dan Lumajang.
Cuaca Ekstrem Jawa Timur
Cuaca ekstrem berpotensi kuat menerjang wilayah Jawa Timur bersamaan pada musim kemarau pada periode 7-13 Juli 2023. Saat musim kemarau pada Juli ini, pola angin dominan dari arah Timur hingga Tenggara.
Potensi cuaca ekstrem ini muncul disebabkan adanya gangguan pada atmosfer yang meningkatkan terjadinya cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Jawa Timur.
Banjir lahar dingin dan tanah longsor menerjang kawasan desa sekitar lereng Gunung Semeru, Jumat 7 Juli 2023.
Banjir lahar dingin terjadi di Dusun Tumpeng, Kecamatan Candipuro; Dusun Sidomuylo, Kecamatan Pronojiwo dan Dusun Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
Akibat kejadian ini, tiga jembatan penghubung antar desa sekitar lereng Gunung Semeru, dilaporkan putus akibat terjangan banjir lahar dingin.
Jembatan terputus di Kali Mujur, kemudian jembatan di Kali Batas Perbatasan Malang-Lumajang, dan jembatan gantung Kaliregoyo, Sumberwuluh, Candipuro.
Tiga orang dilaporkan meninggal dunia akibat kejadian tanah longsor di Lumajang, Jawa Timur. Tanah longsor terjadi tepatnya di KM 58 Jalur Lumajang atau Piket Nol Kamarkajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang.
Tanah longsor setinggi 3 meter itu merusak rumah milik korban di Dusun Sriti RT 06 RW 03, Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang.
“Tiga korban tertimbun longsor di Dusun Sriti RT 06 RW 03 Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang berhasil dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia,” tulis BPBD Kabupaten Lumajang dalam keterangannya, Jumat 7 Juli 2023.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap dampak potensi bencana hidrometeorologi dan selalu memantau informasi terkini berdasarkan citra radar cuaca WOFI melalui website www.juanda.jatim.bmkg.go.id/radar.
Selain itu, dapat dipantau melalui informasi peringatan dini 3 harian dan peringatan dini 2 – 3 jam ke depan yang selalu kami bagikan melalui website www.juanda.jatim.bmkg.go.id dan @infobmkgjuanda, saluran telepon 24 jam (031) 866 8989 dan WhatsApp : 0895 8003 00011.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"