KONTEKS.CO.ID – Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Zudan Arif Fakrulloh dan Kadis Kominfo Mustari Mula dilaporkan ke polisi dalam dugaan kasus pornografi.
Pihak yang melaporkan Pj Gubernur Sulbar dan Kadis Kominfo Pemprov Sulbar adalah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO Badko Sulselbar.
Pasalnya, Pj Gubernur Sulbar menggunakan analogi ‘burung’ saat menyampaikan pidato. Sementara, Kadis Kominfo adalah pihak yang bertanggung jawab mengunggah video pidato ‘burung’ tersebut.
“Yang kami laporkan adalah Pak Pj Gubernur dengan videonya yang diduga mengandung porno. Sedangkan Pak Kadis Kominfo adalah UU ITE karena menyebarluaskan video yang tidak layak ditonton,” kata Ketua HMI MPO Badko Sulselbar Muhammad Ahyar kepada wartawan, dikutip Selasa 8 Agustus 2023.
Kabid Humas Polda Sulbar Kombes Syamsu membenarkan laporan terhadap Pj Gubernur dan Kadis Kominfo Pemprov Sulbar itu. Kata Syamsu, kasus tersebut masih bersifat aduan.
Pidato Pj Gubernur Sulbar Analogi Burung
Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif Fakrulloh menyampaikan pidato dengan analogi ‘burung’ diduga berbau pornografi.
Zudan menyampaikan pidatonya itu di hadapan anggota DPRD dan ASN lingkup Pemprov Sulbar.
Dalam rekaman video, Zudan awalnya memberi sanjungan kepada para hadirin di acara coffee morning bareng anggota DPRD dan ASN lingkup Pemprov Sulbar.
Kegiatan itu berlangsung di Taman Marasa Corner Kantor Gubernur Sulbar, Kamis 3 Agustus 2023.
Dalam pidatonya, Zudan menyebut para hadirin rendah hati seperti burung.
Dia menyebut para hadirin di lokasi semua sudah dewasa.
“Bapak dan Ibu itu rendah hati, humble, seperti burung. Burung, burungnya Pak Herdin, Pak Amir Marikar. Burung itu burung, ini gak ada yang anak-anak kan? Dewasa semua kan? Jadi burung itu rendah hati,” ujarnya.
“Dia hanya dibutuhkan menonjol saat akan bekerja. Dan burung itu menyerang untuk membahagiakan. Dan yang diserang itu merasakan kepuasan, kebahagiaan, kenikmatan,” sambungnya.
Zudan lalu meminta para hadirin untuk membayangkan hal tersebu dan menyinggung soal memproduksi anak hingga kepuasan.
“Coba bayangkan, menyerang untuk membahagiakan dan menyerang untuk produktif. Memproduksi anak, memproduksi kebahagiaan, memproduksi kerukunan,” ujarnya.
“Setelah perang selesai, lawannya puas, bahagia. Yang punya burung juga puas, bahagia gak pernah sombong, mengecil lagi,” kata dia.
Dia menjelaskan jika pejabat di Sulbar sangat luar biasa jika mampu mencontoh burung dalam bekerja.
Dia berkata, serangan burung mematikan dan bisa membuat yang diserang merasa senang.
“Itu kawan-kawan di Sulbar seperti itu, luar biasa. Boleh tepuk tangan untuk teman-teman semuanya. Hebat betul ini. Kalau gak diajak, diem gitu, tapi kalau sudah berkinerja yang diserang, serangannya maut, yang diserang happy,” katanya.
Dia menegaskan jika para hadirin di lokasi hanya menyerang untuk membahagiakan seperti burung.
Zudan juga meminta agar para hadirin bisa mencontoh burung dalam bekerja.
“Jadi bapak ibu kawan-kawan itu menyersng untuk membahagiakan persis seperti filosofi burung. Nah ini yang mari terus kita lakukan dengan acara-acara coffe morning seperti ini. Jadi bapak dan ibu kalau rapat TAPD jangan perang beneran. Contohlah burung itu jangan sampai sakit-sakit, ini kawan saya bapak-bapak DPRD kalau diundang ada yang sakit, keluar daerah. Saya bilang enggak, datang aja ketemu komunikasi,” jelasnya.
Sementara, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sulbar meminta maaf telah mengunggah video Pj Gubernur Zudan yang berbicara soal analogi ‘burung’.
Diskominfo mengaku tidak bermaksud menyebarkan informasi yang mengandung unsur pornografi.
“Saya selaku penanggung jawab media informasi publik Pemprov Sulbar memohon maaf kepada Pj Gubernur Sulbar dan masyarakat,” kata Kadis Kominfo Mustari Mula dikutip dari situs resmi Pemprov Sulbar, Senin 7 Agustus 2023.
Pihaknya, tambah Mustari, lalai sehingga mengunggah video pernyataan Zudan terkait analogi ‘burung’.
Dia menyebut pihaknya tidak memilah dan memilih informasi yang layak dikonsumsi masyarakat umum.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"