KONTEKS.CO.ID – Sawah seluas 2.500 hektare di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta akan mendapat perlindungan asuransi usaha tani padi (AUTP) pada 2023.
Jumlah itu merupakan target dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DI Yogyakarta.
“Kami dapat target 2.500 hektare (sawah) untuk asuransi tahun ini. Alhamdulilah sudah 75 persen petani mengikuti,” ungkap Kabid Tanaman Pangan DPKP DI Yogyakarta Andi Nawa Candra menukil Antara, Kamis 7 September 2023.
Andi mengatakan, asuransi padi sangat penting untuk mengantisipasi potensi gagal panen di tengah kemarau panjang akibat dampak El Nino.
Dari target 2.500 hektare, hingga saat ini lebih dari 1.000 hektare lahan pertanian padi di DI Yogyakarta telah terdaftar asuransi.
Andi menjelaskan, program AUTP merupakan salah satu sarana pemerintah membantu petani.
Tujuannya, agar petani tidak mengalami banyak kerugian saat musim kemarau, terendam banjir dan terserang hama atau organisme pengganggu tanaman (OTP).
Sementara, petani yang hendak mendaftar asuransi dapat melalui dinas pertanian masing-masing kabupaten.
Kemudian, kelompok tani akan mengecek lokasi dan lahan pertanian milik petani.
Para petani dapat melakukan klaim asuransi
hingga Rp6 juta per hektare jika dalam pelaksanaan tanam padi mengalami kegagalan.
“Kami selalu mengimbau kepada petani terutama yang menanam padi karena seandainya ada gagal panen atau puso bisa diganti melalui asuransi,” jelasnya.
Namun, tambah Andi, sebagian besar petani di DI Yogyakarta telah menerapkan pola tanam sesuai dengan musim.
Sehingga belum ada laporan lahan pertanian yang mengalami kekeringan. Baik kategori ringan, sedang, berat, maupun puso.
“Meskipun tanahnya kering tapi karena ditanam jenis tanaman yang tidak terlalu membutuhkan air maka tetap aman tidak ada kekeringan,” pungkasnya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"