KONTEKS.CO.ID – Kasus perundungan atau bully anak SMP berseragam pramuka yang terjadi Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) viral di media sosial.
Korbannya, siswa SMP berinisial AA (13) di Balikpapan, Kaltim. Perundungan atau bully terjadi di sebuah masjid.
Kapolresta Balikpapan Kombes Anton Firmanto mengatakan, aksi bully atau perundungan itu berawal saat korban mengirim direct message (DM) Instagram ke pacar salah satu pelaku.
“Kejadiannya akibat korban ini katanya men-DM lewat Instagram pacarnya terlapor,” ungkap Anton Firmanto kepada wartawan, mengutip Senin 2 Oktober 2023.
Pacar pelaku, kata Anton, menyampaikan isi DM korban ke pelaku.
Kemudian, para pelaku mengajak korban untuk bertemu.
“Akhirnya diajak janjian, ketemuan di TKP. Ditanya-tanya, di situlah terjadinya perundungan yang dilakukan oleh terlapor dan teman-temannya,” jelasnya.
Sebelumnya, dalam video viral yang beredar, terlihat seorang anak yang menjadi korban mendapat pukulan hingga bantingan oleh sejumlah anak lainnya yang mengenakan seragam pramuka.
Korban yang mengenakan baju merah awalnya duduk pada sebuah kursi, hingga terjatuh ke lantai akibat penganiayaan sejumlah anak lainnya.
Korban yang mendapat penganiayaan sama sekali tak memberikan perlawanan.
Bahkan, korban terlihat menangis dan merintih akibat perlakuan anak-anak lainnya.
Penjelasan Polisi
Kadiv Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Yusuf Sutejo membenarkan peristiwa bully tersebut.
Menurut Yusuf, peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu 23 September 2023 di sebuah masjid di kawasan Balikpapan Utara.
“TPA Masjid darussalam Balikpapan utara,” ujar Yusuf kepada wartawan, Minggu 1 Oktober 2023.
Kata Yusuf, peristiwa tersebut tak dilaporkan ke polisi.
Sebabnya, seorang ustaz langsung mendamaikan kejadian tersebut.
Namun, Yusuf menyebut polisi sudah meminta keterangan dari anak terduga pelaku bully.
“Saat ini para pihak dan stakeholder terkait sudah kita kumpulkan di Polresta Balikpapan untuk diambil keterangannya,” tandasnya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"