KONTEKS.CO.ID – Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung mendeksi 12 pasien mengalami gangguan ginjal akut dan dirawat di rumah sakit tersebut.
Kelompok Staf Medis Ilmu Kesehatan Anak RSHS Bandung, Prof Dr Dany Hilmanto mengatakan, pasien gangguan ginjal akut yang datang ke RSHS dengan kondisi fase 1 dan 2 masih bisa diselamatkan.
Namun yang datang sudah dalam kondisi akut, tidak bisa terselamatkan.
“Dari 12 pasien itu, tiga anak masih dirawat. Satu pasien hari ini bisa pulang,” kata Dany di Kota Bandung, Rabu 19 Oktober 2022.
Pasien tersebut berasal dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan daerah lainnya. Mereka dirujuk dari rumah sakit dan fasilitas kesehatan setempat.
Mayoritasnya, adalah balita dan usia tertua adalah 13 tahun.
Dany pun meminta masyarakat tidak panik menanggapi maraknya kasus gagal ginjal akut misterius di Indonesia.
Dany menyarankan agar masyarakat mengonsumsi makanan dan obat seperti biasa, tetapi tidak berlebihan.
“Kami harap masyarakat tidak panik, tapi bisa mencegah sedini mungkin sehingga bisa terhindar dari kematian. Jangan sampai, yang datang ke kami jangan dalam keadaan stadium berat,” ujar Dany Hilmanto, Rabu 19 Oktober 2022.
Dany juga meminta masyarakat tidak cemas dengan kondisi saat ini terkait. obat parasetamol dan makanan.
Dia mempersilakan para dokter tetap memberikan obat sesuai dengan ketentuan.
“Silakan para dokter melihat kandungan obat di kemasan. Sepanjang itu isi paracetamol murni, silakan dipakai. Masyarakat bisa pakai itu juga secara tenang. Silakan pakai secara wajar dosisnya,” kata dia.
Dany mengimbau, masyarakat tidak khawatir terhadap makanan yang dikonsumsi, selama dalam batas wajar.
Namun, tetap mengonsumsi makanan sehat karena sampai saat ini belum ditemukan penyebab gangguan ginjal akut misterius yang terjadi.
“Ini memang belum diketahui secara persis penyebabnya. Kami sudah telusuri, tapi belum juga diketahui penyebabnya baik prerenal, renal, dan post renal. Tapi kami pastikan akan terus mencari tahu, agar bisa maksimal dalam pengobatannya,” tandasnya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"