KONTEKS.CO.ID – Pihak kepolisian dari Daerah Sulawesi Tengah menyetop operasional PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali, usai ledakan smelter, Minggu 24 Desember 2023.
Kapolda Sulteng Irjen Agus Nugroho mengatakan, sudah membentuk tim gabungan menyelidiki ledakan di PT ITSS di Morowali tersebut.
Bersama Danrem 132/Tadulako Brigjen TNI Dodi Triwinarto, Agus Nugroho langsung menuju Kabupaten Morowali untuk memeriksa lokasi kejadian di PT ITSS, yang berada di PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).
“Untuk penyelidikan peristiwa ini, kami telah membentuk tim gabungan,” ujarnya menukil Antara, Senin 25 Desember 2023.
Agus merinci, tim gabungan tersebut terdiri dari penyidik Polda Sulteng, Polres Morowali, tim penyidik Bareskrim Polri, Tim DVI Biddokkes dan tim Inafis dari Laboratorium forensik Makassar dan Mabes Polri.
Menurut Agus, kecelakaan kerja di PT ITSS terjadi pada pukul 05.30 WITA pagi di gedung lantai 2 dan lantai 3.
Peristiwa tersebut bermula saat tim teknis PT ITSS melakukan perbaikan pada salah satu tungku feronito di lantai 2.
“Namun, saat tim teknis membongkar tungku tersebut, terjadi ledakan disertai semburan api yang menyebabkan kebakaran di gedung PT ITSS,” katanya.
Sebanyak 59 karyawan PT ITSS menjadi korban, termasuk 13 yang meninggal dunia (empat TKA dan sembilan TKI).
Lalu, 29 korban mengalami luka berat, 12 korban luka sedang, dan lima korban luka ringan.
Korban meninggal dunia masih berada di klinik kawasan PT IMIP. Sementara 29 korban luka berat sudah dirujuk ke RSUD Morowali.
Kemudian, 12 korban luka sedang masih dalam observasi di klinik kawasan PT IMIP, dan lima korban luka ringan telah dipulangkan.
Meskipun sistem alarm dan tanggap cepat di PT IMIP dinilai baik, Agus mengatakan pihaknya telah mengambil langkah-langkah antisipasi dengan mengamankan Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Saat ini, operasional PT ITSS kami hentikan sampai hasil penyelidikan selesai,” pungkasnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"