KONTEKS.CO.ID – Tim Hukum TKD Prabowo Gibran Provinsi Kepulauan Riau, Musrin buka suara terkait pencopotan baliho capres-cawapresnya di Monumen Welcome to Batam.
Terkait pencopotan baliho di Monumen Welcome to Batam itu, TKD Prabowo Gibran menuding Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Kepulauan Riau dan Ketua Bawaslu Kota Batam arogan.
Pasalnya, kata Musrin, Bawaslu mencopot baliho Prabowo Gibran di Monumen Welcome to Batam itu tanpa pemberitahuan tertulis pada Minggu, 31 Desember 2023.
“Kami menilai tindakan mencopot baliho Capres 02 tanpa pemberitahuan tertulis atau surat peringatan terlebih dahulu sebagai bentuk arogansi yang tidak patut dilakukan,” kata Musrin mengutip Selasa, 2 Januari 2024.
Menurut Musrin, Bawaslu Provinsi Kepulauan Riau dan Kota Batam seharusnya melibatkan tim Gakumundu dan mematuhi prosedur yang telah ada.
Musrin menjelaskan, sebelum memasang baliho, pihaknya telah mengajukan surat permohonan ke pemerintah selaku pemilik tempat. Pihaknya mengeklaim telah mendapatkan izin.
“Padahal, kami telah mengantongi izin dari Pemkot Batam untuk menempatkan baliho Prabowo Gibran di Welcome To Batam,” kata dia.
Dia menyinggung PKPU Nomor 15 Tahun 2023 yang diubah dengan PKPU Nomor 20 Tahun 2023. Dalam PKPU itu, semua peserta pemilu berhak memasang Alat Peraga Kampanye (APK). Syaratnya, memperoleh izin dan mematuhi prinsip keadilan.
Lantaran itu, kata Musrin, pihaknya akan menempuh jalur hukum terkait pencopotan baliho tersebut.
“Dan kami juga laporkan ke DKPP guna memastikan penegakan hukum yang adil dan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku,” tegasnya.
Sementara, Ketua Bawaslu Kepri Zulhandri menegaskan, pemasangan baliho tersebut melanggar aturan lokasi dan zona sesuai ketetapan KPU RI.
Pihaknya, kata Zulhandri, telah menghubungi Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran, agar dapat menurunkan alat peraga kampanye tersebut.
Bawaslu Kepri dan Kota Batam akhirnya mencopot baliho di Welcome to Batam itu. Pencopotan tanpa keterlibatan Pemerintah Kota Batam dan perwakilan TKD Prabowo-Gibran.
“Kami turunkan sendiri, sudah menunggu beberapa jam tapi tidak ada yang datang,” ujarnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"