KONTEKS.CO.ID – Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami erupsi.
Status Gunung Lewotobi Laki-laki juga telah meningkat menjadi level IV atau awas sejak Selasa 9 Januari 2024 pukul 23.00 Wita.
Kepala Kantor UPBU Kelas III Gewayantana, Puguh Lukito, menyampaikan penutupan bandara mulai Rabu pagi hingga sore.
“Status penutupan Bandara Gewayantana Rabu 10 Januari 2024 dari pukul 08.00-16.00 Wita,” kata Puguh dalam keterangannya.
Penutupan Bandara Gewayantana mengakibatkan sejumlah maskapai gagal mengudara.
Salah satunya pesawat Wings Air dari Kupang-Larantuka dengan 20 penumpang dan Larantuka-Kupang dengan 62 penumpang.
Pihaknya, kata Puguh, terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk terus mengamati aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki.
Sebelumnya, status Gunung Lewotobi Laki-laki meningkat dari level III atau siaga menjadi level IV atau awas pada Selasa, 9 Januari 2024 malam.
“Dinaikkan dari level III siaga ke level IV awas terhitung dari pukul 23.00 Wita, 9 Januari 2024,” ujar Kepala PVMBG Hendra Gunawan dalam keterangan resmi, Selasa 9 Januari 2024.
Peningkatan Aktivitas Vulkanik
Naiknya status Gunung tersebut berdasarkan hasil pemantauan tim Pengamat Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Berdasarkan data instrumental yang diamati, selama periode 1-9 Januari 2024, telah terjadi peningkatan aktivitas vulkanik Gunungapi Lewotobi Laki-Laki.
“Dalam periode tersebut, terjadi 3 kali gempa letusan/erupsi, 1 kali gempa guguran, 90 kali gempa hembusan,” ujar Hendra.
“1 kali gempa low frequency, 45 kali gempa vulkanik dangkal, 150 kali gempa vulkanik dalam, 4 kali gempa tektonik lokal, 14 kali gempa tektonik jauh, serta 5 kali gempa tremor menerus,” lanjut Hendra.
PVMBG juga mencatat pengamatan visual Gunungapi Lewotobi Laki-laki, teramati asap kawah utama berwarna putih, kelabu dan coklat.
Intensitasnya sedang hingga tebal dengan tinggi sekitar 300-1.500 meter dari puncak. Terjadi letusan dengan tinggi 1.000-1.500 meter dari puncak dengan kolom abu letusan berwarna kelabu.
Serta guguran teramati dengan jarak luncur 300 meter dari puncak dengan arah luncuran ke arah utara hingga barat laut.
PVMBG meminta masyarakat dan wisatawan di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki tidak melakukan aktivitas dalam radius 4 KM dari pusat erupsi dan sektoral 5 KM pada arah barat laut-utara.
Masyarakat juga diimbau waspada potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung tersebut, jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"