KONTEKS.CO.ID – Pemerintah Provinsi menerima laporan 5 kabupaten dan kota berstatus tanggap darurat banjir dan tanah longsor.
Sekda Provinsi Jambi Sudirman mengatakan, pihaknya menunggu laporan daerah lainnya terkait status tanggap darurat banjir dan tanah longsor.
“Lima kabupaten/kota telah menetapkan status tanggap darurat. Mulai dari Kabupaten Kerinci, Kota Sungai Penuh, kabupaten Tebo, Batanghari dan Merangin,” ujar Sudirman menukil Antara, Selasa 16 Januari 2024.
Pemprov Jambi juga telah mengimbau seluruh kabupaten dan kota segera menetapkan status tanggap darurat.
Penetapan itu dilakukan ketika situasi sudah terdampak banjir.
Sebab, kata Sudirman, setelah penetapan status tanggap darurat, Pemprov Jambi akan melakukan intervensi dan memberikan bantuan dari pemerintah pusat.
Kemudian, penanganan tahap awal oleh BPBD di daerah masing-masing nantinya tetap berkoordinasi dengan pemerintah provinsi.
Selain itu, Pemprov juga akan turun tangan memberikan bantuan kepada kabupaten dan kota berstatus tanggap darurat banjir dan longsor.
Di mana bantuan berupa selimut, tenda, makanan, minuman serta keperluan lainnya termasuk biaya operasional sebesar Rp250 juta per kabupaten dan kota segera terdistribusikan.
Daerah Banjir di Provinsi Jambi
Sementara itu, BPBD Provinsi Jambi mengeluarkan data bencana banjir di kabupaten/kota se-Provinsi Jambi.
Di Kabupaten Kerinci, ada 14 kecamatan yang terdampak banjir dan sembilan kecamatan yang kena dampak longsor. Rinciannya, 4.485 rumah rusak, 6.668 kepala keluarga atau 19.634 jiwa terdampak.
Kemudian, 49 fasilitas pendidikan rusak, 657,3 ha lahan pertanian rusak. Lalu, 5 fasilitas kesehatan rusak dan 19 unit jembatan di delapan lokasi rusak.
Sedangkan di Kota Sungai Penuh, 7 kecamatan banjir. Rinciannya, 6.015 rumah rusak, 7.520 KK atau 23.239 jiwa terdampak banjir dan longsor.
Selanjutnya, 91 unit fasilitas pendidikan rusak, 1.139 ha lahan pertanian rusak, 21 unit rumah ibadah rusak, dua unit fasilitas kesehatan rusak.
Di Kabupaten Bungo, 16 kecamatan banjir dan satu kecamatan longsor. Rinciannya, 21.523 KK atau 83.666 jiwa mengungsi.
Kemudian, 19 unit fasilitas pendidikan rusak, 564,4 ha lahan pertanian rusak dan satu jembatan gantung rusak.
Lalu, di Kabupaten Tebo ada 9 kecamatan terdampak banjir. Rinciannya, 13,870 KK atau 44.692 jiwa terdampak, 61 unit fasilitas pendidikan rusak.
Kemudian, 210 ha lahan pertanian rusak dan 30 unit fasilitas kesehatan rusak.
Selanjutnya, di Kabupaten Batanghari ada 8 kecamatan banjir. Terdiri atas 14.081 KK atau 32.874 jiwa terdampak.
Sementara itu, di Kabupaten Muarojambi ada 6 kecamatan terdampak banjir.
Sarolangun 5 kecamatan terdampak banjir dengan 5 unit jembatan rusak dan jalan ada 3 lokasi yang juga rusak.
Kemudian di Kabupaten Merangin ada 10 kecamatan yang banjir.
Dan, Kota Jambi ada 8 kecamatan banjir dengan rincian 83 unit rumah rusak dan 90 KK atau 341 jiwa yang terdampak banjir.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"