KONTEKS.CO.ID – Seorang perempuan bernama Siska asal Kota Malang, Jawa Timur membuat heboh lantaran mengaku terjebak sekte pengabdi setan.
Siska menceritakan kisahnya terjebak sekte pengabdi setan di kanal YouTube Lonceng Mystery berjudul ‘Viralkan !! Sekte Pemuja Setan Ada di Kota Malang ??’.
Menurut cerita Siska, dia mulai terlibat dan terjebak dengan Sekte Pemuja Setan itu pada tahun 2014.
Dia mengaku bergabung dengan yayasan pembelajaran dan bekerja sebagai guru bimbingan belajar (bimbel) paruh waktu.
Namun, Siska mulai curiga setelah menerima gaji yang tidak wajar. Gaji itu jauh lebih tinggi dari standar hingga mencapai Rp500-600 seminggu.
Kecurigaan Siska pun bertambah saat dia dan temannya tidak boleh bertemu dengan ketua yayasan.
“(Tahunya dari firasat) kalau memang bimbel ini kayaknya nggak benar. Kelihatan tanda-tanda yang aneh,” ujar Siska dalam wawancara di kanal YouTube itu mengutip Rabu, 17 Januari 2024.
Setelah 5 bulan bergabung di yayasan tersebut, Siska mendapat undangan seminar.
Namun, dia kembali merasakan keanehan. Sebab, seminar itu berlangsung pada pukul 23.00 WIB di salah satu hotel terkenal di Kota Malang.
“Hotel ini sangat terkenal sekali,” ucapnya.
Di acara seminar itu, dia melihat hadir sejumlah tokoh elite di Kota Malang.
“Anggotanya yang datang di acara itu banyak dari doktor, profesor, jadi orang-orang elite di Kota Malang,” kata Siska.
Bahkan, sebelum masuk ke dalam gerbang hotel Siska sudah melihat ada yang ganjil.
Di gerbang hotel ada penyambutan dengan lilin menyala berjajar hingga ke pintu masuk lobby hotel.
“Sudah bukan kayak seminar lah. Lilin itu berjejer kayak menyambut dari gerbang sampai pintu masuk,” katanya.
Lantaran baru di awal, Siska mengaku tak berpikir negatif. Dia berprasangka hal itu adalah konsep dari hotel tersebut.
Di dalam hotel, Siska kemudian masuk ke ke sebuah aula dan kembali menemukan hal yang aneh.
Di aula tersebut terdapat meja yang tertata rapi dengan dekorasi gelap.
“Aku sudah mikir apa ya pengabdi setan atau sekte-sekte begitu ya. Di aula itu meja disusun rapi dan yang datang pakai jas. Kecuali kita berempat pakai batik karena baru selesai ngajar. Ketua yayasan itu, ibu itu, langsung pakai jas,” tuturnya.
Temukan Keanehan di Hotel
Bersama 2 temannya yang mengajaknya bergabung ke yayasan, Siska bertemu dan duduk semeja dengan ketua yayasan.
Keanehan kembali terlihat. Siska melihat ketua yayasan dan para undangan di aula tidak seperti undangan di seminar pada umumnya.
Mereka duduk tenang dan tak mengeluarkan suara. Hingga Sang Pembicara datang dan membuat Siska kembali terkejut.
Sebab, yang datang adalah seorang pria mengenakan jas pesta rapi. Namun, wajahnya tertutup topeng berwarna hitam.
Sang Pembicara itu pun menyampaikan hal-hal yang tidak Siska pahami.
Kepada ketua yayasan, Siska sempat bertanya tentang pembicara tersebut. Alih-alih mendapat jawaban, ketua yayasan itu hanya melirik tanpa bersuara.
Siska dan kawan-kawannya pun memutuskan pulang terlebih dulu lantaran menduga acara itu bukanlah seminar.
“Pas aku pamit ke ibu ketua yayasan itu, dia noleh nggak bilang apa-apa cuma manggut,” ujarnya.
“Makin takut lah aku, ini setan apa gimana? Kita berempat pulang, agak sedikit berlari sampai satu ruangan itu melihat kita,” imbuhnya.
Kemudian, di pintu masuk lobi hotel Siska dan kawan-kawannya melihat patung yang mereka kira patung anjing dan ternyata adalah sosok Baphomet.
“Terus kita pastikan patung di depan pintu masuk tadi ternyata benar patung Baphomet, di bawahnya ada kayak begini (sambil mengangkat cawan) isinya mirip darah,” ujarnya.
Polisi Turun Tangan
Kasat Reskrim Polresta Malang Kota Kompol Danang Yudanto mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki pengakuan Siska tersebut dengan metode digital forensik.
“Kami sedang mendalami dan melakukan penyelidikan melalui digital forensik terkait adanya konten video itu,” kata Danang kepada wartawan, Selasa 16 Januari 2024.
Dari digital forensik itu, polisi berharap dapat teridentifikasi siapa pembuat dan pemilik akun video, sekaligus pengunggah video itu.
“Digital forensik untuk mempelajari metadata terkait konten, lokasi video dibuat, dan diunggah, isi video, dan kebenaran apa yang disampaikan,” jelas Danang.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"