KONTEKS.CO.ID – Dua oknum guru di Gunungkidul melakukan tindakan mesum di sekolah terpergok siswa, pada Selasa, 16 Januari 2024.
Tiga orang siswa memergoki dua oknum guru berbuat mesum di Gunungkidul di ruang guru dan menceritakan kepada orang tuanya.
Kedua oknum guru di Gunungkidul itu asyik berbuat mesum usai jam pelajaran ekstrakurikuler dalam kondisi telanjang.
Kepala sekolah tempat dua oknum guru mesum itu mengajar geram dengan perbuatan tersebut.
Pihak sekolah juga telah meminta Dinas Pendidikan Gunungkudil agar tidak mengembalikan keduanya ke sekolah tersebut.
Sebab, kedua oknum guru itu sudah berkeluarga dan memiliki anak.
Pihak sekolah menyebut, sudah mencium adanya hubungan khusus kedua oknum guru itu.
Namun, pihak sekolah tidak bisa membuktikannya sehingga tidak bisa mengambil tindakan.
Sementara, Dinas Pendidikan Gunungkidul akan memberikan pendampingan terhadap siswa yang memergoki perbuatan kedua gurunya itu.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul Nunuk Setyowati mengatakan, perbuatan tak senonoh dua oknum guru tersebut dipergoki 3 siswa.
Bahkan, saat kepergok keduanya sudah dalam kondisi sudah telanjang.
“Semuanya bakal mendapatkan pendampingan psikologis,” kata Nunuk kepada wartawan mengutip Jumat 16 Januari 2024.
Menurut Nunuk, pendampingan psikologis untuk siswa tersebut untuk menghilangkan memori buruk tentang guru yang seharusnya menjadi panutan.
Kata Nunuh, pihaknya sedang melakukan asssesment kepada ketiga siswa tersebut.
Sementara itu, pihaknya juga telah memanggil kedua oknum guru berinisial B dan E.
Keduanya pun telah memberikan klarifikasi dan mengaku khilaf dengan perbuatannya.
“Kami klarifikasi. Katanya khilaf,” ujarnya.
Terungkap pula, kedua oknum guru tersebut bukan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Kemungkinan besar status kepegawaiannya bakal dievaluasi dan mendapat sanksi.
Namun, terkait sanksi dinas pendidikan menyerahkan kepada Bupati Gunungkidul Sunaryanta.
Untuk sementara dinas pendidikan menonaktifkan keduanya dalam proses belajar mengajar.
“Sambil menunggu keputusan Pak Bupati, mereka kami nonaktifkan dulu,” pungkas Nunuk.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"