KONTEKS.CO.ID – Jalur Pantura Demak menuju Kudus dan sebaliknya, mengalami kelumpuhan total imbas banjir setinggi dua meter, Jumat, 9 Februari 2024.
Akibat banjir di Kudus dan Demak itu, polisi mengalihkan arus lalu lintas.
Kendaraan dari arah Semarang dan arah Kudus dialihkan ke jalur alternatif imbas banjir dengan ketinggian hingga 2 meter di Kudus dan Demak.
“Kami mengimbau seluruh pengendara kendaraan dapat mengakses jalur alternatif via simpang tiga Trengguli-Mijen-Welahan-Jepara. Baik dari arah semarang ke kudus maupun sebaliknya,” tulis keterangan Polres Demak, Jumat 9 Februari 2024.
Sementara, Camat Karanganyar Demak, Ungguh Prakoso menyampaikan, banjir bertambah tinggi sejak Kamis 8 Februari 2024 siang.
“Air di Jalan Pantura Timur-Demak-Kudus hingga leher orang dewasa,” ungkap Ungguh Prakoso menukil Antara.
Akibatnya, jalur Pantura Timur dari arah Kudus maupun Semarang tak bisa dilalui kendaraan.
Sebelumnya terberitakan, banjir di Kudus dan Demak mencapai ketinggian lebih dari 2 meter akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan.
Banjir di Kudus dan Demak juga menyebabkan ribuan warga mengungsi. Selain itu, banjir juga mengakibatkan jalur Pantura Demak-Kudus terputus.
Ribuan Warga Mengungsi
BPBD Kabupaten Demak mencatat, jumlah warga mengungsi sebanyak 8.170 orang.
“Jumlah warga yang mengungsi sebanyak itu, merupakan hasil pendataan per Kamis, 8 Februari 2024, pukul 22.00 WIB,” kata Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Demak M Agus Nugroho Luhur, pada Jumat, 9 Februari 2024.
Ribuan pengungsi tersebut, menempati tempat ibadah, balai desa, dan sekolah.
Pengungsi terbanyak ada di Desa Kedungwaru Lor sebanyak 4.500 jiwa.
Kemudian, Desa Undaan Kidul sebanyak 2.569 orang. Sedangkan, di tempat lainnya jumlah pengungsi bervariasi.
Agus mengatakan, tanggul Sungai Jratun jebol karena debit air yang tinggi, sehingga tanggul yang berada di Desa Tambirejo (Kecamatan Gajah) jebol dengan panjang antara 15-20 sentimeter (cm).
Sementara tanggul Sungai Wulan yang jebol terjadi di dua titik, yakni di Dukuh Norowito.
Akibat jebolnya kedua tanggul tersebut, 4 desa di Kecamatan Karanganyar terdampak banjir dengan jumlah rumah terdampak 1.350-an.
“Kami masih melakukan pendataan di Kecamatan Karanganyar karena data yang masuk baru dari dua desa,” ujarnya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"