KONTEKS.CO.ID – Seorang gadis berusia 20 tahun yang menjadi petugas KPPS di Pandeglang, Banten, ‘tumbang’ dan harus mendapat perawatan karena kelelahan.
Petugas KPPS bernama Yanti Shintia tersebut mengaku kurang tidur selama bertugas di TPS hingga dini hari.
Yanti Shintia menjadi KPPS di TPS 35 Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
Pihak keluarga membawa Yanti ke Puskesmas lantaran kondisi tubuhnya terus melemah, pada Kamis 16 Februari 2024 malam.
Mariam (35) sang ibu mengatakan, anaknya merasa mual, pusing, dan sesak napas, usai bertugas dari TPS 35.
Dokter Puskesmas Panimbang, dr Adroz Rosyadi mengatakan, kondisi pasien tersebut sangat lemah.
Kuat dugaan, mengalami kelelahan saat bertugas di TPS.
“Saat ini pasien sudah mendapatkan penanganan yang baik dan diharapkan pasien segera pulih,” katanya.
Tugas KPPS
Sebagai informasi, KPPS bertugas mengorganisir pemungutan dan penghitungan suara di TPS.
Secara struktural, KPPS berada di bawah naungan Panitia Pemungutan Suara (PPS) dengan wilayah kerja yang mencakup desa atau kelurahan.
Tugas KPPS dalam mengawal proses pemungutan suara sangatlah penting guna memastikan keberlangsungan pencoblosan lancar dan sesuai dengan prosedur yang tercantum dalam undang-undang.
Setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) terdiri dari satu ketua dan enam anggota KPPS. Untuk mempermudah identifikasi, terdapat penomoran dari KPPS 1 hingga 7, di mana KPPS 1 merujuk pada Ketua KPPS.
Setiap anggota KPPS 1-7 memiliki tugas yang berbeda saat bertugas di TPS, seperti mencatat kehadiran, memberikan surat suara kepada pemilih, dan mengawasi kotak suara.
Dalam menjalankan tugasnya, KPPS bertugas hingga dini hari. Bahkan, banyak KPPS yang meninggal dunia saat bertugas.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"