KONTEKS.CO.ID – Gunung Merapi erupsi. Gunung api aktif yang terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah ini kembali meluncurkan awan panas guguran -warga lokal menyebutnya wedhus gembel- sebanyak 2 kali pada Selasa petang, 20 Februari 2024.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan, fenomena wedhus gembel pertama terjadi pada pukul 17:45 WIB dengan amplitudo maksimum 31 mm.
Peristiwa ini berlangsung selama 136,44 detik dengan estimasi jarak luncur maksimal 1,4 km menuju Barat Daya. Sedangkan kejadian kedua terjadi pada pukul 17:50 WIB dengan amplitudo maksimum 53 mm.
Estimasi jarak luncur maksimal awan panas guguran (APG) yaitu 1,6 km menuju Barat Daya dan berlangsung selama 154,84 detik.
Ketika peristiwa terjadi pada dua waktu berbeda, visual Gunung Merapi erupsi dengan ketinggian 2.968 mdpl ini berkabut. “Visual Gunung Merapi berkabut,” ujar BPPTKG melalui akun Instagram @bpptkg.
Pihak BPPTKG juga mengimbau masyarakat setempat untuk tetap waspada dan menjauhi daerah bahaya yang terekomendasikan.
Mengutip laman magma.esdm.go.id, potensi bahaya gunung dengan status Siaga ini berupa guguran lava serta awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km dan Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km.
Sementara itu, di sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Adapun lontaran material vulkanik jika terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius hingga 3 km dari puncak.
Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang bisa memicu terjadinya APG di dalam daerah potensi bahaya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"