KONTEKS.CO.ID – PT Jasa Marga (Persero) Tbk telah memberlakukan rekayasa lalu lintas one way Tol Trans Jawa, pada Jumat malam 5 April 2024, sejak pukul 21.50 WIB.
One way Tol Trans Jawa berlaku mulai dari KM 72 Cikampek (Jalan Tol Cipali) hingga KM 414 Gerbang Tol (GT) Kalikangkung Jalan Tol Batang-Semarang.
Pemberlakuan rekayasa berlangsung dengan terlebih dahulu memastikan lajur sebaliknya (arah barat) telah steril. Sehingga tidak ada pengguna jalan yang terjebak dalam perjalanan menuju arah barat Jalan Tol Trans Jawa dari Semarang hingga Cikampek.
Pemberlakuan rekayasa lalu lintas One Way merujuk data volume lalu lintas kendaraan yang meningkat signifikan dari arah Jakarta menuju arah Semarang. Pantauan visual CCTV dan laporan petugas Kepolisian di lapangan.
Dengan pemberlakuan one way dari KM 72 Cikampek, pengguna jalan dari arah Cikampek yang menuju Jakarta masih bisa mengakses GT Cikampek. Begitu juga GT Cikampek Utama untuk menuju arah Jakarta.
Hingga saat ini, Jalan Tol Jakarta-Cikampek maupun Jalan Layang MBZ yang menuju arah timur/Jalan Tol Trans Jawa terpantau padat. Sejak pukul 18.52 WIB telah diberlakukan contraflow 2 lajur arah Cikampek dari KM 47 hingga KM 70.
One Way Tol Trans Jawa: Larangan Polisi untuk Pemudik
Untuk pengguna jalan yang melalui one way, pihak Kepolisian mengimbau masyarakat untuk memastikan kondisi kendaraan dan pengemudi dalam kondisi prima.
Pemudik terlarang berhenti di bahu jalan kecuali dalam kondisi darurat. Mereka juga terlarang pindah jalur, pindah lajur secara tiba-tiba. Pemudik diminta selalu mematuhi batas kecepatan, patuhi rambu-rambu lalu lintas dan mengikuti arahan petugas di lapangan.
Penggunaan jalur one way hanya untuk tujuan ke Semarang, pengguna jalur dapat menggunakan rest area pada jalur kanan (arah sebaliknya), serta pastikan kecukupan saldo e-toll, BBM dan perbekalan.
“Siapkan saldo e-toll minimal Rp500.000 (golongan I) untuk perjalanan dari Jakarta ke Semarang untuk menghindari kekurangan saldo saat melakukan transaksi di GT Kalikangkung,” pinta Jasa Marga di laman resminya.
Saat ini GT Cikampek Utama beroperasi optimal dengan 21 gardu tol operasi, penambahan 20 orang petugas bantu transaksi. Ada 8 orang petugas pengatur lalu lintas serta penyiagaan 15 unit mobile reader untuk melayani transaksi ke arah timur (Trans Jawa).
Hal ini untuk mengantisipasi jam favorit pengguna jalan untuk melakukan perjalanan mudik. Yakni, setelah berbuka puasa yang berpotensi menimbulkan kepadatan. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"