KONTEKS.CO.ID – Gunung Marapi kembali erupsi pada Sabtu 20 April 2024 sekitar pukul 08.04 WIB.
Berdasarkan data Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Marapi mengalami dua kali erupsi atau letusan besar dengan amplitudo 30 milimeter.
Kemudian, tinggi kolom abu erupsi Gunung Marapi mencapai 500 hingga 700 meter di atas puncak gunung.
Asap letusan Gunung Marapi setinggi 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu sampai terlihat dari Kota Padang Panjang dan Koto Baru Kabupaten Agam.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi mencatat, erupsi terjadi dengan amplitudo maksimum 30.3 milimeter dan lama durasi gempa letusan 41 detik.
Petugas mengimbau warga menjauh dari dalam radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi di kawah puncak gunung.
Ketua Tim Tanggap Darurat Erupsi Gunung Marapi dari Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kementerian ESDM Iing Kusnadi mengungkapkan, Gunung Marapi juga erupsi pukul 02.18 WIB.
Saat erupsi tersebut, tinggi kolom abu tidak teramati.
“Erupsi pada dini hari tersebut juga cukup besar, terekam seismograf dengan amplitudo maksimum 30.4 milimeter dengan durasi gempa selama 42 detik,” ungkap Iing dalam keterangannya, Sabtu 20 April 2024.
Saat ini gunung yang terletak di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat itu berstatus siaga atau level III.
Putus Jalan Lintas Bukittinggi-Padang
Erupsi Gunung Marapi menyebabkan ruas jalan lintas Bukittinggi-Padang putus total.
Hal itu terjadi usai banjir lahar dingin Gunung Marapi menerjang beberapa daerah di Sumatra Barat.
Kerusakan jalan terjadi di Kelok Lubuak Hantu, daerah Air Angek, Kabupaten Tanah Datar.
Lahar dingin menyebabkan jalan tergerus, retak dan ambles dengan kedalaman kurang lebih 10 meter.
Petugas pun terpaksa menerapkan buka tutup dan mengarahkan pengendara ke jalur-jalur alternatif.
Sementara, pemerintah setempat bersama stakeholder terkait berupaya melakukan pembersihan di jalur tersebut menggunakan eskavator.
Sebagai informasi, sepanjang April Gunung Marapi telah mengalami 14 kali letusan dan 104 kali embusan.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"