KONTEKS.CO.ID – Baru-baru ini, penampilan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Norman Arie Prayogo menjadi sorotan publik.
Berdasarkan unggahan foto di akun tiktok @tiebygirl menunjukkan gaya berpakaian Wakil Rektor Unsoed Norman Arie Prayogo tersebut.
Wakil Rektor Unsoed Norman Arie Prayogo terlihat mengenakan jam tangan mewah merek Rolex Submariner Date 116613LN Bi/Colour Black. Tak tanggung-tanggung, harganya mencapai Rp254.3.54.000
Dia juga terlihat mengenakan kaos bermerek Louis Vuitton Embroidered Short-Sieeved Cotton Shirt dengan harga mencapai Rp17.300.000.
Lalu jas Louis Vuitton Embroidered Signature Wool Tailore Jacket dengan harga Rp53.000.000.
Cukup sampai di situ. ternyata tidak. Norman Arie Prayogo juga memakai gelang Diamond Bracelet (Unbranded) senilai Rp100.000.000.
Lalu, cincin Diamond Ring (Unbranded) berkilauan dengan kisaran harga Rp50.000.000
Sontak, unggahan tersebut menuai kritik pedas dari berbagai pihak, terutama mahasiswa Unsoed.
Kritik tersebut muncul di tengah kontroversi kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) Unsoed yang mencapai Rp52 juta.
Para mahasiswa mempertanyakan kesesuaian gaya hidup mewah wakil rektor dengan kondisi keuangan mereka yang terbebani dengan kenaikan UKT yang signifikan.
Ketidaksesuaian Gaya Hidup dengan Kondisi Mahasiswa
Banyak yang mempertanyakan bagaimana mungkin seorang wakil rektor yang seharusnya memahami kondisi keuangan mahasiswa, memamerkan barang-barang mewah di depan mereka.
Hal ini dianggap tidak sensitif dan menunjukkan kurangnya empati terhadap situasi sulit yang dihadapi para mahasiswa.
Kontroversi Kenaikan UKT Unsoed dan Aksi Protes Mahasiswa
Kenaikan UKT Unsoed telah memicu aksi protes dari para mahasiswa.
Mereka menilai kenaikan ini memberatkan mahasiswa dan keluarga mereka, terutama bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu. Aksi protes tersebut bahkan sempat diwarnai kericuhan.
Pencabutan Kebijakan Kenaikan UKT dan Kemenangan Mahasiswa
Menanggapi protes tersebut, pihak Unsoed akhirnya memutuskan untuk mencabut kebijakan kenaikan UKT. Hal ini tentu menjadi angin segar bagi para mahasiswa yang telah memperjuangkan hak mereka.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"