KONTEKS.CO.ID – Mahasiswa kritik UKT bisa berujung bui. Inilah yang Khariq Anhar, mahasiswa Universitas Riau (Unri) rasakan dari kampusnya..
Lantaran mengkritik UKT di Unri, Rektor Universitas Riau (Unri) Prof Sri Indarti menyeret Khariq Anhar ke meja hijau. Sang Rektor menjerat mahasiswanya dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Sri Indarti melaporkan Khariq Anhar ke Polda Riau sebagai dampak dari konten video kritik uang kuliah tunggal atau UKT yang mahal di Kampus Universitas Riau.
Terkait kasus ini, Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Hery Murwono, mengungkapkan, kasus dugaan pelanggaran UU ITE itu sudah masuk tahap penyelidikan.
“Sudah (proses penyelidikan), terlapor dan pelapor sudah polisi mintai keterangan. Nanti kami lihat perkembangannya bagaimana dari penyidik,” ungkapnya, mengutip Kamis 9 Mei 2024.
Terketahui, terlapor dalam videonya mengkritik regulasi uang kuliah di Unri. Melalui unggahan pada akun Instagram @aliansimahasiswapenggugat, disebutkan dijajakan almamater biru langit Unri dengan harga yang tergolong tinggi.
Di akhir video dikatakan, “Sri Indarti selaku rektor sebagai broker pendidikan Universitas Riau” berikut dengan fotonya. Unggahan mahasiswa kritik UKT itu dinilai menyerang nama baik pelapor.
Sehubungan pelaporan ini, Khariq meminta pihak kampus dapat memediasi permasalahan yang terjadi. Ia tidak ingin mediasi melalui Kepolisian karena apa yang ia sampaikan adalah kritik atas regulasi Rektor Unri.
“Substansinya kritik atas kebijakan yang rektor keluarkan. Jadi kami berharap Wakil Rektor III memediasi secara internal. Tapi sampai sekarang belum ada informasi lanjutannya,” papar Khariq.
Ia menyebutkan sudah dua kali polisi panggil untuk proses pemeriksaan. Hanya sampai sekarang belum ada pemanggilan dari Unri.
Meski kritik pedasnya berujung ancaman penjara, Khariq menegaskan akan tetap memperjuangkan pembatalan kenaikan UKT dan Iuran Pengembangan Institusi (IPI).
“Kalau pun nanti ada mediasi maupun persidangan, kami tidak akan mundur (mengkritik UKT),” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"