KONTEKS.CO.ID – Kawah Ijen, yang terletak di perbatasan Bondowoso dan Banyuwangi, kini telah naik status dari normal menjadi waspada.
Perubahan status ini mengakibatkan larangan bagi wisatawan dan penambang belerang untuk mendekati bibir Kawah Ijen atau radius 1,5 kilometer dari kawah.
Selain itu, BPBD Bondowoso juga mengimbau masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran Sungai Kalipait untuk waspada terhadap potensi ancaman aliran gas vulkanik dari Kawah Ijen.
Surat Edaran dari Badan Geologi
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengeluarkan surat edaran No: 965.Lap/GL.03/BGV/2024 tertanggal 12 Juli 2024, yang menaikkan status Gunung Ijen dari level I (Normal) ke level II (Waspada).
Dalam rilis tersebut, mereka menyebutkan bahwa berdasarkan pengamatan virtual, asap kawah berwarna putih kelabu dengan suhu air kawah di permukaan mencapai 34°C.
Asap solfatara terlihat tebal dan berwarna putih dengan tekanan sedang.
Bau gas belerang tercium dengan intensitas sedang cenderung kuat, dan belerang merica terlihat di pinggir danau.
Jarak antara pintu air dan dam dengan permukaan air danau kawah sekitar 13,6 meter.
Imbauan untuk Wisatawan dan Warga Sekitar
“Kami sudah menerima surat edaran dari Badan Geologi mengenai status waspada ini. Jadi, diimbau agar wisatawan maupun warga sekitar tidak mendekati bibir kawah,” jelas Kepala BPBD Bondowoso, Sigit Purnomo mengutip Minggu, 14 Juli 2024.
Sigit juga menambahkan bahwa imbauan tersebut diberikan kepada masyarakat Kecamatan Ijen, Bondowoso agar waspada terkait peningkatan status ini.
“Tegas Sigit Purnomo, terutama bagi mereka yang tinggal di sepanjang aliran Sungai Kalipait ke hilir.”
Kondisi dan Sejarah Gunung Ijen
Koordinat Gunung Ijen atau Kawah Ijen adalah 08°03’30” LS – 114°14’31” BT. Secara administratif terletak di dua kabupaten, yaitu Bondowoso dan Banyuwangi, Jawa Timur.
Kawah Ijen memiliki ketinggian 2.386 meter di atas permukaan laut (MDPL).
Gunung ini terkenal dengan kondisi fluktuatif yang sering terjadi, termasuk beberapa kali letusan-letusan freatik yang bersumber dari danau kawah.
Pada tahun 2017 dan 2018, Gunung Ijen mengalami enam kali semburan gas (CO2 outburst). Dengan semburan gas terbesar terjadi pada bulan Maret 2018. Kemudian aliran gas yang menyusuri lembah sekitar aliran Sungai Kalipait hingga mencapai jarak lebih dari 7 kilometer.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"