KONTEKS.CO.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan kondisi cuaca di Sumatra Selatan (Sumsel)
Berdasarkan analisis terbaru, sebagian besar wilayah Sumsel telah memasuki periode awal musim kemarau, dengan potensi penurunan curah hujan yang signifikan pada dasarian III Juli 2024.
Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumsel, Wandayantolis, menyampaikan informasi ini pada Jumat, 26 Juli 2024.
Prediksi Cuaca Agustus hingga Oktober 2024
Agustus 2024:
Selama bulan Agustus 2024, BMKG memprediksi sebagian besar wilayah Sumsel akan mengalami curah hujan kategori menengah (101-300 mm) dengan sifat hujan normal hingga atas normal.
BMKG bahkan memperkirakan beberapa wilayah akan mencapai puncak kemarau.
September 2024:
Pada bulan September, wilayah Sumsel bagian utara dan sebagian barat akan mendapatkan curah hujan kategori menengah (101-300 mm).
Sementara itu, BMKG memperkirakan sebagian kecil wilayah Ogan Komering Ilir (OKI) bagian tengah dan selatan akan mengalami curah hujan kategori rendah (0-100 mm) dengan sifat hujan normal hingga atas normal.
Oktober 2024:
Memasuki bulan Oktober, BMKG memprediksi wilayah Sumsel bagian utara dan sebagian barat akan tetap mendapatkan curah hujan kategori menengah (101-300 mm).
Namun, BMKG memprakirakan beberapa wilayah seperti Banyuasin, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Muara Enim, Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, OKU bagian barat, Lahat bagian selatan dan barat, Pagar Alam bagian timur, Empat Lawang bagian barat, Lubuk Linggau bagian barat, Musi Rawas bagian barat, dan Musi Rawas Utara (MURATARA) bagian barat akan mengalami curah hujan kategori tinggi (301-500 mm).
Imbauan dan Tindakan Pencegahan
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang mungkin timbul selama periode kemarau ini, seperti hujan tiba-tiba yang disertai petir dan angin kencang serta potensi bertambahnya titik api (hotspot) di daerah rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Masyarakat diharapkan untuk tidak melakukan pembakaran hutan atau lahan selama musim kemarau, bijak dalam penggunaan air, serta menjaga sanitasi lingkungan.
Hal ini penting untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan serta menjaga kesehatan lingkungan.
“Selalu waspada dan berhati-hati terhadap perubahan cuaca yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Mari kita bersama-sama menjaga lingkungan agar tetap aman dan sehat selama musim kemarau ini,” jelas Wandayantolis.
Masyarakat Sumsel harus bersiap dan waspada menghadapi perubahan cuaca. Sehingga dapat meminimalisir dampak negatif yang mungkin terjadi.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"