KONTEKS.CO.ID – Dalam upaya meningkatkan kualitas dan kapasitas para pembatik di Kalimantan Timur, Hetifah Sjaifudian, anggota DPR RI daerah pemilihan Kalimantan Timur, bekerjasama dengan Direktorat Pemasaran Ekonomi Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menyelenggarakan Bimbingan Teknis Pewarnaan Batik dalam Pengembangan Ekonomi Kreatif.
Acara ini terselenggra di Taman Budaya Kaltim pada 7 Agustus. Hadir dalam acara itu para pelaku batik dari berbagai kota dan kabupaten di Kalimantan Timur.
Ada sekitar 65 orang pembatik dari seluruh Kalimantan Timur. yang ikut acara tersebut. Mereka berasal dari Berau, Kutai Timur, Bontang, Kutai Kartanegara, Balikpapan, dan Samarinda.
Hetifah Sjaifudian yang juga Wakil Ketua Komisi X DPR RI, hadir dalam acara tersebut bersama Erwita Dianti, Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kemenparekraf RI, Awang Khalik, Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kaltim, serta narasumber lainnya seperti Rahayu Sulistyowati dan Solichin.
Awang Khalik menjelaskan pentingnya sektor batik bagi ekonomi Kalimantan Timur.
“Wastra menjadi sub sektor unggulan di Kaltim, menyumbang 6,51 persen terhadap PDB Kaltim. Pengembangannya terus menjadi prioritas, di antaranya untuk terus memunculkan ide-ide kreatif,” ujarnya.
Awang juga menekankan pentingnya pengrajin batik untuk memahami digital marketing guna memperluas pasar.
“Penting untuk memasukkan unsur-unsur kreatif dan memadukannya dengan unsur lokal Kalimantan Timur. Penting juga untuk mendaftarkan karya batik ke Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI),” tambahnya.
Dia juga menyatakan, inovasi dan pendaftaran HAKI adalah kunci untuk melindungi dan mengembangkan warisan budaya ini.
Sementara itu, Hetifah Sjaifudian menegaskan batik adalah salah satu komoditas unggulan Kalimantan Timur yang perlu terus dikembangkan.
“Batik menjadi warisan budaya tak benda yang diakui internasional, sehingga harus dioptimalkan dengan baik. Harus ada narasi di balik sebuah motif,” kata legislator partai Golkar ini.
Dia berharap pembatik Kaltim terus melakukan inovasi sehingga memunculkan ide-ide baru.
Selain bimbingan teknis, Hetifah juga memfasilitasi kegiatan sertifikasi kompetensi pembatik yang akan terselenggara pada hari berikutnya, 8 Agustus 2024.
Acara ini menghadirkan para asesor dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Batik Indonesia untuk memastikan keahlian profesi pembatik terakui oleh negara.
Antusiasme para peserta terlihat jelas. Erni Ochnawati, salah satu pembatik dari Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau, rela menempuh perjalanan darat hampir seharian menuju Samarinda untuk mengikuti acara ini.
“Saya sangat bersemangat mengikuti acara ini untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan saya dalam membatik,” katanya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"