KONTEKS.CO.ID – Nama pengusaha Surabaya, Ivan Sugianto, tengah jadi sorotan warganet dan Kepolisian. Selain kasus persekusi terhadap seorang siswa SMA Gloria 2 Surabaya, ia juga bakal menghadapi dugaan aliran uang judi online (judol).
Sekadar informasi, warganet merujak Ivan Sugianto karena bersikap arogannya. Ia meminta siswa SMA Gloria 2 Surabaya berinisial EV untuk bersujud dan menggonggong layaknya binatang sebagai permohonan maaf.
Sikap arogannya yang terekam kamera langsung viral di media massa.
Belakangan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengaku telah memblokir rekening klub malam Valhalla. Pemblokiran rekening sehubungan dugaan aliaran uang judi judol atau judi online.
PPTAK menduga ada aliran uang hasil judi online ke klub malam Valhalla. Ini adalah klub malam kepunyaan pengusaha tersebut.
“Terdapat pihak-pihak yang terduga terkait judi online yang terkoneksi dengan yang bersangkutan,” beber Kepala PPATK, Ivan Yustiawandana, mengutip Jumat 15 November 2024.
Belum terketahui apakah aliran uang haram di klub malam Valhalla tersebut ada dalam satu klaster dengan perlindungan judi online di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Ivan hanya menjelaskan, PPATK memblokir belasan rekening milik klub malam itu sebagai indikasi imbas judol.
Pihaknya saat ini sudah berkoordinasi dengan aparat Kepolisian sehubungan pemblokiran rekening.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, menambahkan, kasusnya sudah tertangani Polrestabes Surabaya.
Polisi sudah memeriksa delapan saksi, di antaranya terduga pelaku persekusi berinisial IV. Ia adalah salah satu orang tua siswa pada sekolah tersebut. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"